Suara.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berharap kolaborasi antar lembaga makin kuat untuk menjalankan program kesetaraan gender. Hal itu perlu dilakukan lantaran anggaran Kementerian PPPA tak lagi cukup untuk jalankan program pasca adanya kebijakan efisiensi.
Staf ahli Menteri Kementerian PPPA Hubungan Kelembagaan, Indra Gunawan, membenarkan bahwa anggaran Kementerian PPPA kini hanya cukup untuk membayar gaji pegawai lantaran anggaran dipotong 50 persen.
Awalnya, Kementerian PPPA memiliki pagu anggaran sebesar Rp 300.654.181.000. Kemudian terkena efisiensi sebanyak Rp 146.886.424.000, sehingga yang tersisa kini hanya Rp 153.767.757.000.
"Memang betul efisiensi kita, program kelihatan memang sudah tidak ada. Tapi kalau kita bicara isu perempuan saja, ya kekerasan sebenarnya mulai dari ujung sampai akhir banyak yang terlibat," kata Indra ditemui usai diskusi Hari Perempuan Internasional di Kantor PBB Indonesia, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Atas situasi tersebut, menurut Indra, pemerintah perlu memperkuat strategi pengarusutamaan gender, terutama dalam program perencanaan dan anggaran yang lebih responsif gender. Dia menyampaikan kalau beberapa kementerian/lembaga lain juga punya tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk pemberdayaan masyarakat, termasuk kesetaraan gender.
"Kalau kita bicara isu perempuan dan anak itu sangat luas dan sangat cross-cutting isunya, berbagai pihak terlibat. Saya rasa memang perlu kita pertajam lagi, bagaimana perannya, siapa melakukan apa, dan koordinasi di dalam itu perlu kita buatkan lagi. Makanya semangat kolaborasi itu yang saya rasa perlu kita terus lakukan," tuturnya.
Kendati sasarannya untuk mengejar gap kesenjangan gender perempuan, Indra mengatakan kalau pemberdayaan itu juga pada akhirnya akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
"Jadi semua pemerintahan dan lembaga harus memperlihatkan sebenarnya bahwa efisiensi ini adalah sesuatu yang memang bertujuan untuk keuntungan bagi perempuan dan laki-laki. Jadi lebih tepat sasaran sebenarnya," ucapnya.
Baca Juga: Mudik Gratis Lebaran 2025 Terancam Ditiadakan Dampak Efisiensi
Berita Terkait
-
Efisiensi Anggaran Pemprov Jateng Capai Rp3,4 Triliun, akan Dialokasikan untuk Kesejahteraan Rakyat
-
Tak Ada Efisiensi! Mentan Amran Mau Bagi-bagi 10 Ribu Motor ke Penyuluh Pertanian
-
Di Tengah Efisiensi, Istana Buka Suara Alasan Penyerahan 700 Maung MV3 ke TNI-Polri
-
Ikut Kena Pangkas Anggaran, Bakamla Ngeluh Tak Bisa Beli Speedboat: Tak Cukup Duitnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor