Suara.com - Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, memberikan Israel tenggat waktu selama empat hari pada Jumat untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, jika tidak, pihaknya akan melanjutkan operasi angkatan laut melawan Israel.
Al-Houthi menuduh Israel melanggar komitmennya terkait kesepakatan gencatan senjata dalam pidato yang disiarkan oleh TV Al-Masirah, yang dikelola Houthi.
Ia menyatakan bahwa Israel "berusaha kembali pada kebijakan genosida melalui kelaparan di Gaza" dan menekankan bahwa tindakan tersebut "tidak dapat diterima."
"Kami memberikan tenggat waktu empat hari bagi para mediator gencatan senjata," ujar pemimpin Houthi tersebut. "Setelah itu, kami akan melanjutkan operasi angkatan laut kami melawan musuh Israel, jika mereka terus mencegah bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dan menutup penyeberangan secara total."
Sejak November 2023, Houthi di Yaman telah meluncurkan serangan rudal dan drone ke target-target Israel serta kapal-kapal kargo yang terkait dengan Israel di Laut Merah sebagai bentuk "solidaritas terhadap Gaza."
Pada hari Minggu, Israel menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza setelah Benjamin Netanyahu menolak untuk memulai negosiasi tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata tiga tahap antara Tel Aviv dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Serangan brutal Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 48.400 orang dan melukai 111.800 lainnya serta menghancurkan wilayah kantong tersebut, yang dihentikan sementara berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlaku pada 19 Januari.
Berita Terkait
-
Serangan Rudal Rusia Lumpuhkan Ukraina: Zelensky Mendesak Gencatan Senjata Segera!
-
Delegasi Hamas Bertemu Pejabat Mesir di Kairo untuk Bahas Perpanjangan Gencatan Senjata Gaza
-
"Visi Aneksasi": PBB Ungkap Dampak Mengerikan Serangan Israel di Tepi Barat, 40.000 Warga Terusir
-
PBB: Israel Gunakan Kelaparan Sebagai Senjata di Gaza, Ini Pelanggaran Hukum!
-
KTT Arab Sepakati Masa Depan Gaza: Hamas Akan Menyerahkan Kekuasaan?
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur