Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Guntur Romli menanggapi balasan dari Juru Bicara PSI Wiryawan yang meminta Guntur tidak mencampuri urusan partai lain. Dia menegaskan dirinya tidak akan ikut campur urusan PSI bila memang kader PSI tidak melakukan hal serupa.
Tetapi menurut Guntur Romli, dalam praktiknya, Ade Armando dan kader lain PSI kerap menyerang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Menjawab Juru Bicara PSI Wiryawan yang meminta saya tidak mencampuri urusan PSI, hendaknya mereka bercermin dulu, karena Ade Armando sebagai kader PSI dan orang-orang PSI yang lain sering menyerang Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," tutur Guntur dalam keterangannya, Minggu (9/3/2025).
Guntur merasa heran bila PSI meminta dirinya tidak perlu ikut campur dapur partai lain, tetapi di sisi lain kader-kader PSI masih sering menyerang Megawati.
"Kalau saja Ade Armando dan kader-kader PSI yang lain selalu menyerang Ibu Megawati Soekarnoputri dan PDI Perjuangan, mengapa saya tidak boleh berkomentar balik tentang PSI?" ucap dia.
Guntur lantas mempertegas perihal pernyataannya mengenai AD/ART PSI. Ia sebelumnya menyebut pemimpin tertinggi di internal PSI bukan dipegang Ketua Umum Kaesang Pangarep, melainkan dipegang Ketua Dewan Pembina PSI Jeffrie Geovanie.
"Karena faktanya menurut AD/ART PSI, pemimpin tertinggi di PSI itu bukan Ketua Umum DPP, tapi Ketua Dewan Pembina PSI yang berlaku seumur hidup dan tidak jelas bagaimana mekanisme pemilihan dan suksesinya," kata Guntur.
"Maka, tidak penting apakah Ketua Umum DPP PSI mau dipilih langsung oleh seluruh anggotanya selama AD/ART PSI tidak mengalami perubahan, maka pemimpin tertinggi di PSI adalah Dewan Pembina bukan Ketua Umum DPP. Ini cerminan absolutisme dan otoritanianisme di kepemimpinan PSI melalui Dewan Pembina yang mengarah pada fasisme," beber Guntur.
Berita Terkait
- 
            
              Kritik Legislator PKS soal Banyak Kader PSI di FOLU Net Sink: Penunjukan Pengurus Bukan untuk Bagi-bagi Kekuasaan!
 - 
            
              Rocky Gerung Sebut Menhut Raja Juli Rekrut Kader PSI "Mumpungisme"
 - 
            
              Legislator Golkar Kritik Habis Soal Gerombolan Kader PSI di FOLU Net Sink: Ini Merusak Pemerintahan!
 - 
            
              Jokowi Disebut Kritik PSI Lewat 'Partai Super Tbk', PSI Beri Balasan Menohok ke Guntur Romli
 - 
            
              Gelar Kongres Mei 2025, PSI Bakal Ubah Cara Pilih Ketum
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri