Suara.com - Rusia Usir Dua Diplomat Inggris atas Tuduhan Spionase, Hubungan Diplomatik Kian MemburukRusia pada Senin (10/3) mengumumkan pengusiran dua diplomat Inggris dengan tuduhan melakukan kegiatan mata-mata, memberikan mereka tenggat waktu dua minggu untuk meninggalkan negara tersebut.
Langkah ini semakin memperburuk hubungan diplomatik antara Moskow dan London di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan langsung dari Kedutaan Besar Inggris terkait pengusiran tersebut. Sebelumnya, pihak kedutaan juga menolak tuduhan serupa yang pernah dilayangkan terhadap diplomat Inggris di Moskow.
Dua diplomat tersebut diduga merupakan yang pertama diusir sejak Rusia dan Amerika Serikat mulai membuka negosiasi untuk memulihkan staf kedutaan masing-masing yang terdampak oleh pengusiran timbal balik dalam beberapa tahun terakhir.
Pembicaraan antara Moskow dan Washington ini merupakan bagian dari upaya Presiden AS Donald Trump untuk memulihkan hubungan dengan Kremlin, yang memicu kekhawatiran di kalangan sekutu Eropa.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh kedua diplomat Inggris telah memberikan informasi palsu saat memperoleh izin masuk ke Rusia. FSB juga mengklaim telah menemukan "tanda-tanda aktivitas intelijen dan tindakan subversif" yang mereka lakukan, yang dinilai membahayakan keamanan nasional Rusia.
Sebagai respons atas tindakan ini, Kementerian Luar Negeri Rusia telah memanggil seorang perwakilan dari Kedutaan Besar Inggris untuk menjelaskan keputusan tersebut.
Ketegangan antara Rusia dan Inggris semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Dukungan London terhadap militer Ukraina, termasuk pernyataan Perdana Menteri Keir Starmer mengenai kemungkinan pengiriman pasukan dan pesawat tempur ke Ukraina sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian, telah membuat Moskow semakin geram.
Selain itu, pada Februari lalu, pihak kepolisian Rusia membuka penyelidikan atas dugaan penyerangan terhadap seorang jurnalis lepas oleh seseorang yang diduga merupakan karyawan Kedutaan Besar Inggris. London menolak tuduhan ini, menyebutnya sebagai "operasi campur tangan" yang bertujuan mengintimidasi diplomat Inggris.
Baca Juga: Mantan Pejabat NATO Ungkap Negara-Negara yang Jadi Target Rusia Setelah Ukraina
Pengusiran diplomat Inggris ini diumumkan hanya sehari setelah Inggris mengumumkan langkah serupa terhadap seorang diplomat Rusia sebagai balasan atas pengusiran diplomat Inggris oleh Moskow pada November lalu.
Sejak pecahnya perang di Ukraina pada 2022, hubungan antara Inggris dan Rusia terus memburuk ke titik terendah sejak era Perang Dingin. Inggris telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia serta memberikan bantuan militer kepada Ukraina, langkah-langkah yang semakin memperkeruh hubungan bilateral antara kedua negara.
Berita Terkait
-
Mantan Pejabat NATO Ungkap Negara-Negara yang Jadi Target Rusia Setelah Ukraina
-
Drama 16 Jam di Menara Elizabeth, Pria Bawa Bendera Palestina Ditangkap
-
Serangan Gaya Ninja, Pasukan Rusia Sembunyi di Pipa Gas untuk Sergap Tentara Ukraina!
-
Zelenskyy Kunjungi Arab Saudi Jelang Negosiasi Penting dengan AS
-
Prancis Gelontorkan Rp3,4 Triliun untuk Ukraina: Bunga Aset Rusia Jadi Sumbernya!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?