Suara.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tiba di Arab Saudi pada Senin (10/3) untuk bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sehari sebelum perundingan krusial antara pejabat Ukraina dan Amerika Serikat dalam upaya mengakhiri konflik tiga tahun dengan Rusia.
Dalam negosiasi yang akan berlangsung pada Selasa (11/3) di Jeddah, utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menyatakan bahwa Washington ingin membangun kerangka kerja guna mencapai perjanjian damai dan gencatan senjata awal antara Ukraina dan Rusia.
“Kami mengharapkan hasil, baik dalam hal mendekatkan perdamaian maupun melanjutkan dukungan,” ujar Zelenskyy dalam pidato malamnya pada Minggu (9/3). Ia menegaskan bahwa Ukraina berkomitmen penuh untuk dialog yang konstruktif dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional.
Delegasi Ukraina dalam perundingan ini mencakup Menteri Luar Negeri Andriy Sybiga, Menteri Pertahanan Rustem Umerov, Kepala Staf Andriy Yermak, serta komandan militer Pavlo Palisa. Zelenskyy menegaskan bahwa Kyiv terus berkomunikasi dengan tim AS.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan penasihat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump, Mike Waltz, dipastikan akan menghadiri perundingan.
Waltz sebelumnya mengkritik Zelenskyy karena dianggap belum siap membicarakan perdamaian, sementara Trump memperbarui komunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Washington diketahui telah menangguhkan bantuan militer, akses intelijen, serta citra satelit bagi Ukraina sebagai upaya mendorong negosiasi dengan Moskow.
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan di antara sekutu Eropa bahwa AS mungkin mencoba memaksa Ukraina menerima penyelesaian yang menguntungkan Rusia.
Namun, dalam pernyataan terbaru pada Jumat (7/3), Trump menyebut bahwa ia sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia atas serangan militernya di Ukraina.
Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Latihan Militer Gabungan AS-Korsel
Sementara itu, Inggris dan Prancis telah mengusulkan gencatan senjata terbatas untuk Ukraina, mencakup wilayah laut dan udara, serta penghentian serangan Rusia terhadap infrastruktur energi.
Kunjungan Zelenskyy ke Arab Saudi juga terjadi setelah pertemuannya yang kontroversial dengan Trump di Gedung Putih bulan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Ukraina gagal mencapai kesepakatan terkait eksploitasi mineral strategis yang diminta oleh AS. Setelah kejadian itu, Zelenskyy menyebut peristiwa tersebut sebagai hal yang disesalkan, tetapi menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Trump.
Arab Saudi telah memainkan peran penting dalam diplomasi antara Rusia dan Ukraina. Sebelumnya, negara ini turut membantu negosiasi pertukaran tahanan dan pembebasan reporter Wall Street Journal yang ditahan di Rusia.
Dengan hubungan baik antara Saudi dan pemerintahan Trump, pertemuan kali ini diharapkan menjadi langkah baru dalam upaya mencari solusi atas konflik berkepanjangan di Ukraina.
Berita Terkait
-
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Latihan Militer Gabungan AS-Korsel
-
Iran Tolak Negosiasi Nuklir di Bawah Tekanan AS
-
Prancis Gelontorkan Rp3,4 Triliun untuk Ukraina: Bunga Aset Rusia Jadi Sumbernya!
-
Masa Depan TikTok di AS: Dijual, Diblokir, atau Dimiliki Bersama?
-
Prancis Kucurkan Bantuan Militer Rp3,4 Triliun untuk Ukraina dari Bunga Aset Rusia
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
Terkini
-
Murka Lisa Mariana, Ngamuk di Polda Tantang Ridwan Kamil Tes DNA di Singapura: Kenapa Takut?
-
Alasan KPK Perpanjang Masa Tahanan Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pemeriksaan Jauh dari Selesai
-
Tantang RK Tes DNA Ulang di Singapura, Lisa Mariana: Gentleman Dong, Katanya 1.000 Persen Yakin!
-
Tirai Istana Tersibak! Jokowi hanya Titip 1 Nama Menteri ke Prabowo
-
Teka-teki Calon Menko Polkam: Tiga Nama Kunci di Tangan Prabowo, Siapa Pengganti Budi Gunawan?
-
Gaya Koboi Dinilai Bisa Ganggu Pasar, Menkeu Baru Purbaya Diminta Tiru Sri Mulyani: Banyakin Kerja!
-
TNI Masih Cari Celah Perkarakan Ferry Irwandi Meski Terganjal Putusan MK
-
Geger Ucapan 'Mental Kolonial', Bikin Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Resign dari DPR
-
Menkeu Purbaya Yudhi Bahas Soal Dana Ngendap di BI, Ketua Komisi XI DPR RI Langsung Tutup Rapat
-
Jenazah Korban Heli PK-IWS Tiba di Timika, Kondisi...