Tim perunding dari Israel dan Hamas telah berada di Doha sementara mediator dari Mesir dan Qatar berusaha menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak setelah berakhirnya fase awal gencatan senjata, yang mengakibatkan 33 sandera Israel dan lima warga Thailand dikembalikan oleh kelompok-kelompok bersenjata di Gaza dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina.
Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel telah mendesak pengembalian 59 sandera yang masih ditahan di Gaza dengan imbalan gencatan senjata jangka panjang yang akan menghentikan pertempuran hingga setelah bulan puasa Ramadhan dan hari raya Paskah Yahudi pada bulan April.
Namun, Hamas bersikeras untuk beralih ke perundingan untuk mengakhiri perang secara permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, sesuai dengan ketentuan perjanjian gencatan senjata awal.
"Kami menuntut agar para mediator meminta pertanggungjawaban penuh kepada Netanyahu dan pendudukan Zionis atas pelanggaran dan pembatalan perjanjian tersebut," kata kelompok tersebut.
Masing-masing pihak saling menuduh karena gagal mematuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata pada bulan Januari, dan terjadi beberapa kendala selama tahap pertama. Namun hingga saat ini, pertempuran kembali terjadi secara penuh.
Israel telah memblokir pengiriman bantuan untuk memasuki Gaza dan telah mengancam beberapa kali akan melanjutkan pertempuran jika Hamas tidak setuju untuk mengembalikan sandera yang masih ditawannya.
Militer tidak memberikan rincian tentang serangan yang dilakukan pada dini hari Selasa, tetapi otoritas kesehatan Palestina dan saksi mata yang dihubungi oleh Reuters melaporkan kerusakan di banyak wilayah Gaza, tempat ratusan ribu orang tinggal di tempat penampungan sementara atau bangunan yang rusak.
Sebuah bangunan di Kota Gaza, di ujung utara jalur tersebut terkena serangan dan sedikitnya tiga rumah terkena serangan di Deir Al-Balah di Gaza tengah. Selain itu, serangan tersebut juga mengenai sasaran di kota-kota selatan Khan Younis dan Rafah, menurut petugas medis dan saksi mata.
Di antara mereka yang tewas adalah pejabat senior Hamas Mohammad Al-Jmasi, seorang anggota kantor politik, dan anggota keluarganya, termasuk cucu-cucunya yang berada di rumahnya di Kota Gaza ketika terkena serangan udara, kata sumber dan kerabat Hamas. Dalam sebuah pernyataan, setidaknya lima pejabat senior Hamas tewas bersama anggota keluarga mereka.
Baca Juga: Gaza Tanpa MRI: Dokter Bedah Saraf Australia Hadapi Dilema Mengerikan di Tengah Konflik
Sebagian besar wilayah Gaza kini hancur setelah 15 bulan pertempuran, yang meletus pada 7 Oktober 2023 ketika ribuan orang bersenjata pimpinan Hamas menyerang komunitas Israel di sekitar Jalur Gaza, menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut penghitungan Israel, dan menculik 251 sandera ke Gaza.
Kampanye Israel sebagai tanggapan telah menewaskan lebih dari 48.000 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina, dan menghancurkan sebagian besar perumahan dan infrastruktur di daerah kantong tersebut, termasuk sistem rumah sakit.
Tag
Berita Terkait
-
Genosida di Gaza Dimulai Lagi: Ratusan Korban Jiwa dalam Serangan Terbaru Israel
-
Israel di Ujung Krisis: Netanyahu Pecat Kepala Keamanan, Gelombang Protes Mengancam!
-
Mesir Usulkan Pasukan Internasional di Gaza dan Tepi Barat: Solusi atau Eskalasi Baru?
-
Netanyahu Pecat Kepala Shin Bet! Perebutan Kekuasaan di Balik Serangan Hamas Terungkap?
-
Gaza Tanpa MRI: Dokter Bedah Saraf Australia Hadapi Dilema Mengerikan di Tengah Konflik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf