Suara.com - Pengamat Militer, Antonius Made Tony Supriatma menyebut keterlibatan prajurit TNI dalam urusan sipil sudah lama dilakukan. Berbagai proyek besar telah melibatkan tentara sebelum adanya revisi Rancangan Undang-Undang (RUU TNI).
Karena itu, pembahasan RUU TNI disebutnya dilakukan secara tergesa-gesa dan kurang komprehensif. Tujuan utamanya hanya pelibatan tentara di urusan sipil yang lebih terstruktur.
"RUU ini dibahas secara diam-diam, dipaksakan, tanpa partisipasi; dalam naskah akademik (yang saya dapatkan), hanya 28 halaman, Daftar Pustaka 1 halaman, sangat kentara NA dan RUU ini dibuat tergesa-gesa dan agak ngawur," ujar Tony dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).
"Beberapa yang diatur adalah tentang usia pensiun, perlu direvisi karena dianggap tidak relevan lagi, disebabkan angka harapan hidup semakin tinggi," lanjutnya menambahkan.
Menurut Tony, pelibatan TNI di urusan sipil belakangan ini semakin masif. Mulai dari Kepala Bulog diangkat dari prajurit TNI aktif hingga keterlibatan Babinsa dalam jual heli gabah.
"TNI juga terlibat dalam makan siang bergizi gratis. Dari banyak kontraktor MBG (Makan Bergizi Gratis) ini dimiliki oleh Yayasan, yang terafiliasi dengan Kodim," jelasnya.
Ia menyebut skema ini seperti proyek food estate di Kalimantan yang dikerjakan TNI. Bahkan, anggaran Rp1,7 triliun yang dikucurkan tak jelas pertanggungjawabannya.
"Saat ini juga sudah banyak MoU Kementerian dan militer, dengan menempatkan militer sebagai penjagaan, dan lain-lain. Di level bawah sebetulnya sudah terjadi lama, namun di tingkat elit ini belum terstruktur," pungkasnya.
Baca Juga: Ungkit Peradilan Militer, ICW Ragu RUU TNI Pro Pemberantasan Korupsi: Makin Langgengkan Impunitas?
Berita Terkait
-
Ungkit Peradilan Militer, ICW Ragu RUU TNI Pro Pemberantasan Korupsi: Makin Langgengkan Impunitas?
-
Polemik RUU TNI dan Potensi Mengembalikan Dwi Fungsi ABRI
-
Tanggapi Narasi Pro RUU TNI, Bintang Emon Beri Reaksi Menohok: Dih Curang!
-
Narasi Deddy Corbuzier dan Stimatisasi Kritik: Cara Lama Bungkam Masyarakat Sipil
-
Kapuspen TNI Buka Suara Soal Kontroversi RUU TNI, Minta Masyarakat Jangan Termakan Hoaks
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah
-
Rayakan HUT ke-80 TNI di Monas, Tarif Transportasi Umum Jakarta Jadi Rp80
-
Kepala BPHL Dicecar Pembangunan Jalan di Kawasan IUP PT WKM, Hakim: Saudara Kok Nggak Bisa Jawab!
-
Anggota DPR Ngamuk! Minta BGN 'Spill' Nama Politisi Peminta Jatah Dapur MBG
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Motif Sejoli Tega Buang Bayi di Palmerah, Malu Nikah Siri Tak Direstui