Suara.com - Ketua Formatur Sekolah Rakyat M. Nuh menegaskan kalau Sekolah Rakyat tidak bertujuan melahirkan tenaga kerja baru untuk program strategis pemerintah. Melainkan untuk memotong mata rantai kemiskinan lewat pendidikan, itu sebabnya target sasaran murid berupa anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
"Saya kira orientasinya bukan untuk lapangan kerja, tetapi esensinya itu sebagai agen pemutus mata rantai kemiskinan. Mereka ini baru lulus SMA, kita harapkan bisa melanjutkan lagi ke jenjang yang lebih tinggi," kata M Nuh usai rapat pleno Sekolah Rakyat di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Anak-anak lulusan Sekolah Rakyat itu bahkan diharapkan bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi dengan memanfaatkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun bidik misi agar mendapatkan keringanan biaya. Dengan tingkat pendidikan itu, kata Nuh, diharapkan anak-anak tersebut bisa punya pekerjaan lebih baik.
Nuh juga menegaskan kalau lulusan Sekolah Rakyat tidak akan terikat pada apa pun yang berkaitan dengan program pemerintah.
"Setelah lulus mereka bebas. Yang penting kita sudah ngasih bekal, silakan dengan bekal itu bisa mengarungi kehidupannya," ujar Nuh.
Selain diajarkan pelajaran akademik, murid Sekolah Rakyat itu juga akan diberi ajaran materi khusus agar punya modal kompetensi lain. Nuh mencontohkan, sejak tingkat SMP, murid-murid akan diajarkan pelajaran khusus seperti, coding, cyber security, hingga data science.
"Dan dia punya sertifikat. Sehingga in case dia tidak bisa melanjutkan karena pertimbangan yang lain, maka dia dengan sertifikasi kompetensi digital tadi itu dia bisa melanjutkan untuk kerja. Entah kerjaannya dalam negeri atau di luar negeri kan tidak apa-apa. Yang penting kan bisa motong mata rantai," terangnya.
Berita Terkait
-
Tembus 4,2 Juta Jiwa, Anak Pemulung jadi Sasaran Prabowo Masuk Sekolah Rakyat
-
Lulusan Sekolah Rakyat Disiapkan untuk Bekerja Dalam Program Strategis Presiden Prabowo
-
Siswa Sekolah Rakyat Akan Dapat Orientasi Selama Setahun, Mensos Gus Ipul Ungkap Materinya!
-
Mantan Mendikbud M. Nuh Pimpin Perekrutan Guru Sekolah Rakyat: Apa yang Berbeda dari Sekolah Biasa?
-
Prabowo Luncurkan Sekolah Rakyat, Apa Bedanya dengan Sekolah Biasa?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh