Pasukan Israel juga menguasai sebuah pos terdepan milik militer Suriah dan mendirikan posisi di puncak Gunung Hermon di Golan. Pada saat yang sama, Israel semakin intensif melancarkan serangan udara terhadap aset militer Suriah di berbagai lokasi di Suriah dengan dalih untuk mencegah senjata tersebut "jatuh ke tangan elemen teroris."
Tindakan militer Israel ini mendapat kecaman dari negara-negara di kawasan dan memicu seruan dari masyarakat internasional agar Israel menghormati kedaulatan Suriah.
Pemerintah Israel pada hari Minggu menyetujui rencana untuk menggandakan jumlah penduduknya di Dataran Tinggi Golan setelah jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan langkah itu diperlukan karena "front baru" telah terbuka di perbatasan Israel dengan Suriah, setelah aliansi pemberontak yang dipimpin kaum Islamis merebut kekuasaan di negara Timur Tengah itu.
"Memperkuat Golan berarti memperkuat Negara Israel, dan itu sangat penting saat ini. Kami akan terus mempertahankannya, membuatnya berkembang, dan menetap di sana," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Dataran Tinggi Golan adalah wilayah seluas 1.800 kilometer persegi di perbatasan Israel-Suriah. Israel merebut sebagian besar dataran tinggi strategis itu dari Suriah dalam Perang Enam Hari tahun 1967, dan mencaploknya pada tahun 1981. Meskipun hanya sekitar dua pertiga dari apa yang dikenal sebagai Dataran Tinggi Golan berada di bawah kendali Israel, Israel mengelola titik-titik yang paling strategis.
Dataran Tinggi Golan dihuni oleh 24.000 orang Druze, minoritas Arab yang mempraktikkan aliran Islam, yang sebagian besar mengidentifikasi diri sebagai warga Suriah, menurut analis Avraham Levine dari Alma Research and Education Center.
Berita Terkait
-
Jalur Gaza Membara: Israel Blokade Jalan Utama, Operasi Darat Merambah Rafah
-
"Kami Takut Jadi Diktator!" Protes Mengguncang Israel Akibat Langkah Kontroversial Netanyahu
-
Saksi Mata Kisah Mengerikan dari Pengeboman Gaza: Rumah Runtuh Menimpa Kepala Orang-orang
-
Terungkap, Kepala Intelijen Israel Ungkap 'Motif Rahasia' di Balik Pemecatannya oleh Netanyahu
-
Hamas Balas Dendam: Roket Hantam Tel Aviv! Israel Tingkatkan Serangan di Gaza
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu