Suara.com - Nancy Wilson, musisi Amerika terkenal dari band rock Heart, mengungkapkan ketidaknyamanannya menjadi orang Amerika dalam iklim politik saat ini, menyebutnya "memalukan". Dalam wawancara baru-baru ini dengan Milwaukee Journal Sentinel, Wilson berbicara tentang keadaan dunia dan perasaannya sebagai orang Amerika saat ini.
Percakapan tersebut menyinggung singel ikonik Heart tahun 1975, "Crazy on You", yang ia jelaskan awalnya ditulis sebagai kritik terhadap Perang Vietnam. Menariknya, ia mencatat bahwa pesan lagu tersebut terus terasa relevan bahkan di dunia saat ini.
"Kami agak malu saat itu menyebut diri kami orang Amerika karena politik kotor Perang Vietnam," jelas Wilson. "Sebisa mungkin, itu lebih memalukan sekarang."
Menurut New York Post, pernyataan Wilson tidak dianggap enteng, dan baik penggemar maupun kritikus mengecam penyanyi kaya itu atas komentarnya yang kontroversial tentang negara tersebut.
"Kata jutawan yang menghasilkan banyak uang dengan bermain musik," ejek salah satu pengguna X. "Saya tidak bisa menghadapi orang-orang ini sekarang."
"Berhentilah memutar musik Heart tahun 80-an, dan itu tidak memalukan," sindir pengguna X ketiga.
"Memalukan menjadi penggemar Heart sekarang," imbuh mantan pendukung band lainnya.
Yang lain menginstruksikan Wilson untuk meninggalkan AS jika dia merasa malu.
"Kalau begitu pergilah; Anda tidak akan dirindukan," komentar seseorang. "Minggir, kurasa," komentar yang kedua.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Amerika Serikat 2025, Akankah Si Raja COTA Kembali?
Gebrakan kontroversial Trump
Kritik terhadap pemerintahan Trump bermunculan dari berbagai kalangan termasuk artis seiring kebijakan-kebijakannya yang cukup kontroversial.
Salah satu gebrakan Trump yang menuai atensi dunia adalah keinginannya mencaplok Greenland untuk bergabung menjadi teritori Amerika Serikat.
Pada Selasa, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa AS akan berusaha mengamankan Greenland "dengan cara apa pun," menekankan betapa pentingnya pulau tersebut bagi kepentingan strategis negara.
"Kami memerlukan Greenland demi keamanan nasional dan keamanan internasional," kata Trump dalam sebuah pidato di hadapan sidang gabungan Kongres.
"Kami sedang bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk mencoba memperolehnya, namun kami benar-benar membutuhkannya untuk keamanan dunia internasional, dan saya percaya kami akan mendapatkannya dengan cara apa pun," tambahnya.
Berita Terkait
-
Trump Gebrak Meja: Zelensky 'Tidak Hormati' AS dan Ancam Hentikan Bantuan!
-
Ikuti Cara Trump, Inggris Mulai PHK 10 Ribu PNS untuk Hemat Anggaran
-
Cara Honda dan Toyota Akali Tarif Impor AS Guna Kembangkan Teknologi Hybrid
-
Jadwal MotoGP Amerika Serikat 2025, Akankah Si Raja COTA Kembali?
-
Perdana Menteri Kanada Mark Carney Serukan Pemilu Dini untuk Lawan Ancaman Trump Caplok Negaranya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?