Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara resmi menunjuk Lieng-Seng Wee sebagai Managing Director Risk and Sustainability, sebuah posisi strategis yang berperan dalam mengelola risiko serta memastikan keberlanjutan investasi perusahaan.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, dalam sebuah acara di Jakarta pada Senin (24/3/2025) kemarin.
Lieng-Seng Wee bukanlah sosok asing dalam dunia bisnis dan manajemen risiko global.
Berdasarkan informasi dari akun LinkedIn pribadinya, ia saat ini menjabat sebagai CEO Dragonfly, sebuah perusahaan yang berbasis di New York, yang dikenal aktif dalam bidang investasi strategis dan pengelolaan risiko.
Dengan pengalaman bertahun-tahun di tingkat eksekutif, Lieng-Seng Wee telah membangun reputasi sebagai pemimpin visioner yang piawai dalam menghadapi tantangan bisnis di era yang terus berkembang.
Penunjukan Lieng-Seng Wee mencerminkan komitmen BPI Danantara dalam memperkuat tata kelola investasi yang bertanggung jawab, sejalan dengan prinsip keberlanjutan sekaligus mitigasi risiko yang semakin krusial di tengah dinamika ekonomi global.
Lieng-Seng Wee memiliki rekam jejak akademik yang luar biasa di tingkat global, mencerminkan kompetensi dan kepemimpinan yang kuat dalam dunia bisnis dan manajemen risiko.
Ia baru saja menyelesaikan Senior Executive Leadership Program (China) di Harvard Business School, AS (2023–2024), sebuah program eksklusif yang dirancang untuk membentuk pemimpin tingkat tinggi dengan wawasan strategis global.
Ia sebelumnya juga meraih Corporate Director Certification Program dari Harvard Business School (2022), yang semakin mengukuhkan keahliannya dalam tata kelola perusahaan.
Baca Juga: Bocoran Nama-nama Direksi Mandiri yang Dirombak
Perjalanan akademiknya tidak berhenti di situ. Lieng-Seng Wee memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dengan predikat Distinction dari The Wharton School – University of Pennsylvania (1985), salah satu sekolah bisnis terbaik di dunia yang terkenal melahirkan pemimpin bisnis berpengaruh.
Karier akademiknya dimulai di National University of Singapore (NUS), di mana ia meraih gelar Bachelor of Business Administration (BBA) dengan predikat Valedictorian (1982), menegaskan posisinya sebagai lulusan terbaik di angkatannya.
Dengan latar belakang pendidikan dari institusi bergengsi ini, Lieng-Seng Wee membawa perspektif global dan strategi inovatif yang menjadikannya sosok ideal dalam dunia manajemen risiko dan keberlanjutan.
Sebelum mendirikan Dragonfly, Lieng-Seng Wee pernah menjadi Partner di CAPCO & Capital Markets Risk Advisors (1998–2000), di mana ia berkontribusi dalam pengelolaan risiko di pasar modal dan pengembangan strategi manajemen keuangan bagi berbagai institusi global.
Kariernya semakin bersinar saat ia menjabat sebagai Managing Director – Global Risk Management di Bankers Trust (sekarang Deutsche Bank) (1990–1998).
Dalam peran ini, ia bertanggung jawab atas pengelolaan risiko skala internasional, membantu perusahaan menghadapi tantangan finansial yang kompleks, serta mengembangkan strategi mitigasi risiko yang efektif.
Berita Terkait
-
Bocoran Nama-nama Direksi Mandiri yang Dirombak
-
Danantara Dongkrak IHSG, Rosan: Sejalan Arahan Presiden Prabowo
-
Pandu Sjahrir Beberkan Arah Investasi yang Didanai Danantara
-
Chapman Taylor dan Tantangan Pengelolaan Aset $900 Miliar di Danantara
-
Jeffrey Sachs: Dari Penyelamat Krisis Indonesia, Kini di Danantara
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG