Suara.com - Jeffrey Sachs merupakan seorang ekonom berpengaruh asal Amerika Serikat.
Namanya kembali mencuri perhatian setelah resmi bergabung sebagai anggota Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara.
Keputusan ini diumumkan pada Senin, 24 Maret 2025, dalam sebuah konferensi pers yang dipimpin oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani.
Bergabungnya Sachs dalam jajaran penasihat strategis Danantara diharapkan semakin memperkuat posisi perusahaan ini di kancah ekonomi global, mengingat pengalaman luasnya dalam bidang pembangunan berkelanjutan, kebijakan makroekonomi, dan penanganan krisis finansial.
Nama Jeffrey Sachs sudah lama dikenal sebagai salah satu ekonom paling berpengaruh di dunia.
Ia pernah menjadi penasihat berbagai pemerintahan, termasuk negara-negara berkembang yang tengah menghadapi tantangan ekonomi besar atau krisis ekonomi.
Kiprahnya di PBB sebagai penasihat Sekretaris Jenderal dalam bidang pembangunan berkelanjutan juga semakin menegaskan perannya dalam merumuskan kebijakan global yang berdampak luas.
Kolaborasi antara para pemikir dan praktisi ekonomi kelas dunia ini diharapkan mampu membawa perspektif baru dalam pengembangan strategi bisnis Danantara terutama dalam bidang investasi, pembangunan ekonomi berkelanjutan, dan inovasi finansial.
Keputusan Danantara menggandeng Jeffrey Sachs menandai komitmen perusahaan dalam menghadirkan kebijakan berbasis data dan pendekatan strategis yang visioner.
Baca Juga: Ray Dalio dan Danantara: Miliarder Wall Street yang Kini Mengawal Aset Indonesia
Dalam Dewan Penasihat Danantara, Sachs akan bekerja bersama tokoh-tokoh ternama lainnya, seperti investor legendaris Ray Dalio, mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, bankir investasi Helman Sitohang, serta F. Chapman Taylor.
Dengan latar belakang akademik yang kuat serta pengalaman dalam menangani berbagai krisis ekonomi global, Sachs diprediksi akan memberikan kontribusi besar dalam membentuk arah kebijakan perusahaan ke depan.
Berikut profil lengkap Jeffrey Sachs, bagaimana kiprahnya dalam ekonomi global hingga visinya terhadap masa depan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Karier akademiknya dimulai di Universitas Harvard, di mana ia menjabat sebagai Profesor Ekonomi dari tahun 1980 hingga 2002.
Selama lebih dari dua dekade di Harvard, ia berperan dalam membentuk pemikiran ekonomi modern dan menghasilkan berbagai penelitian yang menjadi rujukan dalam kebijakan ekonomi global.
Pada tahun 2002, Sachs bergabung dengan Columbia University dan menjabat sebagai Direktur Earth Institute hingga 2016.
Tag
Berita Terkait
-
Ray Dalio dan Danantara: Miliarder Wall Street yang Kini Mengawal Aset Indonesia
-
Helman Sitohang: Mantan CEO Credit Suisse yang Kini Jadi Penasihat Danantara
-
Jejak Karier Djamal Attamimi, Bono Daru Adji dan Stefanus Ade, Tiga Holding Investasi Danantara!
-
Pengamat: IHSG Melemah Bukan Karena Danantara
-
Profil John Prasetio, Dubes RI Era SBY dan Jokowi Jadi Komite Manajemen Risiko Danantara!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu