Suara.com - Ratusan warga Palestina meneriakkan slogan-slogan anti-Hamas dalam sebuah protes di Gaza utara pada hari Selasa yang menyerukan diakhirinya perang dengan Israel, kata para saksi.
Para demonstran meneriakkan "Hamas keluar" dan "teroris Hamas" di Beit Lahia, tempat massa berkumpul seminggu setelah tentara Israel melanjutkan pemboman besar-besarannya di Gaza setelah hampir dua bulan gencatan senjata.
Di jaringan media sosial Telegram, setidaknya satu seruan untuk protes telah beredar pada hari Selasa.
"Saya tidak tahu siapa yang mengorganisir protes itu," kata Mohammed, seorang demonstran yang menolak menyebutkan nama belakangnya karena takut akan pembalasan.
"Saya ikut serta untuk menyampaikan pesan atas nama rakyat: Cukup dengan perang," katanya, seraya menambahkan bahwa ia telah melihat "anggota pasukan keamanan Hamas berpakaian sipil membubarkan protes".
Majdi, demonstran lain yang tidak ingin menyebutkan nama lengkapnya, mengatakan "rakyat sudah lelah".
"Jika Hamas melepaskan kekuasaan di Gaza adalah solusinya, mengapa Hamas tidak menyerahkan kekuasaannya untuk melindungi rakyat?" tanyanya.
Hingga Selasa malam, pesan Telegram dari sumber yang tidak diketahui menyerukan orang-orang untuk mengulangi demonstrasi di berbagai bagian Gaza pada hari Rabu.
Israel secara teratur menyerukan warga Gaza untuk memobilisasi diri melawan gerakan yang telah berkuasa di wilayah tersebut sejak 2007.
Baca Juga: Israel Berulah Lagi di Gaza: Qatar Kecam Badan Penggusuran dan Perluasan Permukiman Ilegal
Tingkat ketidakpuasan terhadap Hamas di Gaza sulit diukur.
Survei terakhir yang tersedia dilakukan pada bulan September oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina (PCPSR).
Diperkirakan bahwa 35 persen warga Palestina di Gaza mengatakan mereka mendukung Hamas, dan 26 persen mengatakan mereka mendukung saingannya Fatah, partai Presiden Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah Mahmoud Abbas.
Juru bicara Fatah di Gaza, Monther al-Hayek, menyerukan Hamas pada hari Sabtu untuk "menyingkir dari pemerintahan" untuk melindungi "keberadaan" warga Palestina di Jalur Gaza.
Jalur Gaza telah hancur akibat perang selama lebih dari 17 bulan antara Israel dan Hamas, dengan situasi kemanusiaan kembali memburuk setelah Israel memblokir jalur bantuan ke wilayah tersebut pada tanggal 2 Maret dalam upaya untuk memaksa para pejuang membebaskan sandera Israel.
Sejak Israel melanjutkan operasi militernya di Gaza, setidaknya 792 warga Palestina telah tewas, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Berita Terkait
-
Sempat Diculik Israel, Sutradara No Other Land Hamdan Ballal Akhirnya Bebas
-
JK Umumkan Penghentian Pembangunan Masjid di Gaza: Gencatan Senjata Jadi Penghalang!
-
Profil Hamdan Ballal, Ini Kronologi Sutradara No Other Land Diserang-Diculik Israel
-
Korban Gaza Terus Berjatuhan: 23 Tewas, Krisis Kemanusiaan Makin Parah
-
Israel Berulah Lagi di Gaza: Qatar Kecam Badan Penggusuran dan Perluasan Permukiman Ilegal
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana