Suara.com - Aksi demonstrasi menolak Undang Undang TNI yang baru di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta pada Kamis (28/3/2025) berakhir ricuh. Bahkan, dikabarkan banyak pendemo yang terluka diduga akibat dianiaya aparat kepolisian saat membubarkan demonstrasi tersebut.
Bahkan, aksi represif kepolisian juga menyasar paramedis yang berada di lokasi. Tak hanya itu, sejumlah mobil ambulans yang hendak membawa para pendemo yang terluka juga dicegat aparat. Fakta itu terungkap dari sejumlah rekaman video amatir yang baru-baru ini beredar di media sosial.
Seperti pantauan Suara.com dari video yang turut dibagikan akun Instagram, @komisi_d pada Kamis kemarin. Dalam video tersebut, sejumlah mobil ambulans yang mengangkut korban luka-luka tampak mengalami pengadangan oleh barikade polisi.
Tak hanya dicegat oleh aparat yang dibekali tameng dan pentungan, sebuah mobil water canon tampak terparkir di tengah jalan sehingga menutup akses sejumlah ambulans untuk melintas.
Sejumlah mobil ambulans tersebut pun terlihat memutar balik karena diduga imbas dari aksi pengadangan dari aparat kepolisian.
Dalam rekaman video amatir itu, situasi di lokasi tampak tegang. Bahkan, sejumlah wanita yang diduga merupakan paramedis jalanan pun tampak berteriak memprotes aksi polisi yang mengadang laju sejumlah ambulans yang sedang mengangkut pendemo yang luka-luka. Namun, usaha paramedis yang meminta agar mobil ambulans diperbolehkan melintas tampaknya diacuhkan aparat kepolisian.
"Ini medis pak," pekik seorang wanita dalam video tersebut yang terlihat diacuhkan oleh aparat.
"Gila, itu udah pada berdarah-darah semua," lanjut seorang wanita yang diduga merekam kejadian itu dengan menggunakan gawainya.
"Ini paramedis banyak lho, udah mau jalan guys, tapi polisinya gak ngasih lewat, pura-pura budek. Aku gak ngerti deh maksudnya apa. Ini kemanusiaan lho, medis tapi gak dikasih lewat ya," beber wanita itu sembari menunjuk situasi kepanikan rekan-rekan paramedis saat dihalau barikade aparat.
Baca Juga: Soroti Kasus Eks Kapolres Ngada jadi Predator Seks Anak, Legislator PDIP: Saya Yakin Masih Banyak
Dalam video lain yang juga diunggah akun @komisi_d memperlihatkan tim paramedis yang diduga mengalami tindakan represif dari aparat kepolisian saat demonstrasi tolak UU TNI di kawasan DPR RI, kemarin. Dalam video itu, tim para medis itu mengaku mengalami aksi kekerasan ketika digeledah aparat. Bahkan, perlengkapan medis yang mereka bawa ikut rusak saat mengalami tindakan represif dari polisi.
"Ini digeledah sampe rusak kak? tanya wanita perekam video sembari memperlihatkan perlengkapan tim paramedis.
"Kamu ditonjok?" tanya wanita itu ke salah satu paramedis.
"Iya kan semua kita ditonjok," jawab seorang paramedis.
"Kakak ini ditonjok sampe tasnya ke buka, ini medis (perlengkapan paramedis). Udah jelas-jelas (ada) tanda medis, gila emang polisi," geram wanita dalam video itu.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian terkait beredarnya video paramedis yang diduga dipukul hingga aksi pengadangan rombongan ambulans saat membawa para pendemo yang mengalami luka-luka dalam aksi unjuk rasa tolak UU TNI di kawasan DPR RI.
Berita Terkait
-
Soroti Kasus Eks Kapolres Ngada jadi Predator Seks Anak, Legislator PDIP: Saya Yakin Masih Banyak
-
KSAD Maruli Ungkap Nasib 2 Prajurit Penembak Mati 3 Polisi di Lampung: Kemungkinan Dipecat!
-
Viral! Kepergok Menyusup Massa Pendemo Tolak UU TNI di DPR, Pria Diduga Intel Keluarkan Pistol
-
Massa Pendemo Tolak UU TNI di DPR Dipukul Mundur Aparat, Satu Motor Ludes Terbakar!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu