Suara.com - Sebuah video unggahan kanal YouTube MafatihTV pada 24 Maret 2025 mengklaim bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah masuk Islam setelah berkunjung ke Indonesia.
Video tersebut berjudul “Subhanallah! Kim Jong Un Masuk Islam Setelah Berkunjung ke Indonesia” dengan narasi dalam thumbnail yang berbunyi “Mualafnya Kim Jong Un di Tangan Seorang Ulama Asal Indonesia.”
Dalam deskripsi unggahan, video tersebut menyatakan bahwa Kim Jong Un memutuskan untuk memeluk Islam setelah terinspirasi oleh budaya dan ajaran Islam di Indonesia.
Disebutkan pula bahwa seorang ulama asal Indonesia berperan dalam proses mualaf pemimpin Korea Utara tersebut.
Berikut adalah deskripsi lengkap dari unggahan tersebut:
"SUBHANALLAH KIM JONG UN MASUK ISLAM SETELAH BERKUNJUNG KE INDONESIA Dalam video ini, kami membahas kisah menarik tentang Kim Jong Un yang memutuskan untuk masuk Islam setelah kunjungannya ke Indonesia. Keputusan mengejutkan ini menjadi bukti kuat bahwa Indonesia, dengan keindahan budaya dan ajaran Islamnya, berhasil menyentuh hati pemimpin Korea Utara tersebut. Kim Jong Un, yang dimualafkan oleh seorang ulama dari Indonesia, kini menjadi simbol perdamaian dan persaudaraan antar umat beragama. Saksikan kisah lengkapnya di video ini dan temukan lebih banyak tentang momen bersejarah yang mengubah pandangan dunia terhadap Islam!"
Namun, setelah dilakukan penelusuran, klaim tersebut tidak memiliki dasar yang valid.
Tidak ada sumber berita kredibel maupun pernyataan resmi dari pemerintah Korea Utara atau pihak berwenang lainnya yang mengonfirmasi kabar tersebut.
Selain itu, tidak ditemukan informasi terkait kunjungan Kim Jong Un ke Indonesia dalam periode yang disebutkan.
Baca Juga: Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
Berdasarkan fakta yang ada, video unggahan MafatihTV ini dapat dikategorikan sebagai hoaks.
Konten dengan klaim serupa sering kali dibuat untuk tujuan sensasionalisme dan menarik jumlah penonton yang lebih banyak tanpa memperhatikan kebenaran informasi yang disampaikan.
Masyarakat diimbau untuk selalu melakukan verifikasi terhadap informasi yang beredar di media sosial, terutama yang berasal dari sumber yang tidak jelas kredibilitasnya.
Selain itu, penting untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi guna menghindari penyebaran berita bohong.
Untuk mendapatkan informasi yang akurat, masyarakat disarankan merujuk pada media resmi dan lembaga cek fakta yang telah terpercaya.
Jika menemukan unggahan yang mencurigakan, masyarakat dapat melaporkannya melalui platform media sosial atau lembaga yang berwenang menangani informasi hoaks.
Kesimpulan:
Video yang mengklaim Kim Jong Un masuk Islam setelah berkunjung ke Indonesia adalah tidak benar dan tergolong hoaks.
Tidak ada bukti atau laporan resmi yang mendukung klaim tersebut. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi dari media sosial.
Tentang Kim Jong Un
Kim Jong Un adalah Pemimpin Tertinggi Korea Utara yang mulai berkuasa pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
Ia lahir pada 8 Januari, meskipun tahun kelahirannya diperdebatkan antara 1982, 1983, atau 1984.
Kim merupakan cucu dari Kim Il Sung, pendiri Korea Utara, dan merupakan penerus dinasti Kim yang telah memerintah negara tersebut sejak 1948.
Masa kecil Kim Jong Un sebagian besar diselimuti misteri.
Diduga, ia menghabiskan sebagian masa pendidikannya di Swiss dengan identitas samaran, sebelum kembali ke Korea Utara untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Kim Il Sung.
Ia kemudian diberi pelatihan militer dan politik untuk mempersiapkan dirinya sebagai penerus ayahnya.
Setelah naik takhta pada 17 Desember 2011, Kim segera mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan menyingkirkan para pejabat senior yang dianggap sebagai ancaman.
Ia juga memperkuat citra kepemimpinannya melalui uji coba senjata nuklir dan rudal balistik yang meningkatkan ketegangan dengan dunia internasional, terutama Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Di bawah kepemimpinannya, Korea Utara terus mengembangkan program senjata nuklir meskipun mendapat sanksi dari PBB dan tekanan global.
Namun, ia juga mencatat sejarah dengan mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump dalam tiga kali pertemuan antara 2018 dan 2019, meskipun negosiasi denuklirisasi tidak menghasilkan kesepakatan konkret.
Di bidang ekonomi, Kim berupaya meningkatkan pertumbuhan industri dan pertanian Korea Utara.
Kim juga memperketat kendali terhadap rakyatnya dengan menekan kebebasan informasi dan memberlakukan hukum yang semakin ketat terhadap pengaruh asing.
Sebagai pemimpin, Kim Jong Un dikenal dengan citra otoriter, tetapi juga berupaya membangun kultus kepribadian seperti kakeknya, Kim Il Sung.
Ia sering tampil dalam propaganda sebagai sosok kuat dan bijaksana.
Hingga kini, Kim Jong Un masih mempertahankan kekuasaannya di Korea Utara dengan kebijakan yang semakin tegas, baik dalam negeri maupun di kancah internasional.
Berita Terkait
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Publik Belanda Mulai Gerah dengan Naturalisasi Timnas Indonesia
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru