Suara.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, menyatakan bahwa jumlah warga Indonesia yang mengikuti salat Idul Fitri bersama KBRI Tokyo pada hari Senin menunjukkan peningkatan jumlah WNI di Jepang.
“Lebih dari 5.000 warga Indonesia ikut salat Id, yang sejalan dengan data terakhir yang mencatat adanya 199 ribu WNI di Jepang per Desember lalu,” ujarnya.
Dubes Heri, seperti yang dikutip dari pernyataan pers KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta pada hari Senin, juga memprediksi bahwa saat ini jumlah WNI di Jepang telah melebihi angka 200 ribu orang.
Untuk menampung semua jamaah, salat Idul Fitri yang diadakan oleh Masjid Indonesia Tokyo bekerja sama dengan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang perlu dilaksanakan dalam lima gelombang.
Sebagaimana di Indonesia, salat Idul Fitri di Jepang juga berlangsung pada hari Senin (31/3).
Dubes Heri juga mengungkapkan bahwa Idul Fitri kali ini merupakan yang terakhir baginya sebagai duta besar di Jepang. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan semangat diaspora Indonesia di Jepang.
“Pertahankan nama baik Indonesia dengan terus berkarya dan mematuhi hukum yang berlaku di Jepang. Mohon maaf lahir dan batin,” tambah Heri.
Selanjutnya, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Muhammad Al Aula, menekankan komitmen pihaknya untuk mendukung kegiatan keagamaan yang diadakan oleh komunitas WNI Muslim di Jepang, terutama selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Pelaksanaan salat Idul Fitri melalui kerja sama dengan KMII Jepang menunjukkan “sinergi dan dukungan yang kami berikan kepada seluruh komunitas WNI Muslim di berbagai prefektur di Jepang,” katanya.
Baca Juga: Idul Fitri di Swiss: WNI di Jenewa Rayakan dengan Nuansa Kampung Halaman
Ketua KMII Jepang, Muhammad Muharram Hidayat, menegaskan bahwa beberapa agenda Ramadhan yang diselenggarakan bersama KBRI Tokyo mencakup tabligh akbar, buka puasa dan sahur bersama, serta salat tarawih rutin.
Di sisi lain, kegiatan salat Idul Fitri itu mendapat tanggapan positif dari para jamaah. Antispria (35), salah seorang warga setempat, memuji pengaturan jamaah yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Endang (65), seorang WNI yang berkunjung ke Jepang untuk menemui anaknya dan sempat mengikuti salat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo. Ia menghargai "panitia yang sangat teratur dalam mengatur jamaah" sehingga sangat membantunya.
5.000 jamaah salat Ied di Masjid Indonesia Tokyo
Sekitar 5.000 jemaah mengikuti salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah di Masjid Indonesia Tokyo pada Rabu (10/4).
“Salat dibagi menjadi enam kelompok, sehingga total jemaah tercatat mencapai 4.800 orang. Itu angka yang terdaftar saja,” ungkap Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, setelah pelaksanaan salat.
Berita Terkait
-
Beda Cara Lebaran Pertama Ruben Onsu dan Bobon Santoso usai Mualaf, Ada yang Terkesan Main-main
-
Mat Solar 'Datangi' Salah Satu Anaknya di Malam Sebelum Salat Ied
-
4 Drama Jepang yang Tayang Bulan April 2025, Siap Masuk Watchlist Kamu
-
Idul Fitri di Swiss: WNI di Jenewa Rayakan dengan Nuansa Kampung Halaman
-
Media Jepang: Gila! Timnas Indonesia Bak Tim Lapis Kedua Belanda
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo