Suara.com - Genderang perang tarif sudah ditabuh oleh Donald Trump saat mengumumkan kebijakan tarif timbal balik dengan hampir semua negara mitra dagangnya.
Ke depan dipastikan bakal terjadi keseimbangan baru di mana dari tiap-tiap negara akan ada produk-produk yang tertekan, tapi ada juga yang tetap dan bahkan menjadi unggulan dalam berdagang dengan Amerika Serikat.
Bila memperhatikan penjelasan diberlakukannya hambatan tarif ini, nampak bahwa Amerika Serikat memang wajar melakukan itu karena selama ini dianggap "terlalu baik" kepada mitra dagang dari berbagai negara yaitu dengan menetapkan tarif rendah.
Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat mengingatkan agar Indonesia tak menjadi tempat pembuangan produk-produk negara lain. Hal ini dikhawatirkan akan mengancam pada penjualan produk dalam negeri.
Ancaman ini kemungkinan terjadi setelah Presiden Amerika Serikat menaikkan tarif dagang ke 180 negara dan wilayah termasuk Indonesia. Pernyataan mengenai kemungkinan Indonesia menjadi tempat pembuangan produk negara lain juga sempat disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.
"Saya rasa ini pernyataan yang genuine dan cerdas karena kita memang harus dan wajib melindungi produk dalam negeri kita," ujar Jumhur kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).
Untuk mengantisipasi hal ini, Jumhur menyebut semua pihak di tingkat eksekutif, legislatif, yudikatif dan swasta saling bahu membahu menjaga kepentingan nasional.
"Kaum buruh pun siap berdiri di garis depan bersama-sama menjaga kepentingan nasional dalam hal ini kepentingan industri nasional. Karena bila gagal menjaga ini, kaum buruh lah yang paling pertama terdampak," tuturnya.
Respon Wakil Ketua DPR
Baca Juga: Perang Dagang Memanas, Macron Minta Perusahaan Prancis Setop Investasi di AS!
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mewanti-wanti Indonesia jangan sampai menjadi tempat pembuangan barang-barang dari negara lain yang tak bisa masuk Amerika Serikat usai adanya kebijakan kenaikan tarif dagang yang baru diumumkan Donald Trump.
"Penting memperhatikan jangan sampai Indonesia menjadi sasaran “tempat pembuangan” barang barang produk negara lain yang tidak bisa dipasarkan di AS," kata Dasco kepada wartawan, Kamis (3/4).
Ia mengatakan, jika Indonesia menjadi sasaran negara lain usai tak bisa masuk ke AS, hal itu akan menggagalkan hilirisasi Indonesia.
"Ini sangat berbahaya untuk produk industri Indonesia dan bisa mengagagalkan proses hilirisasi kita," ujarnya.
Untuk itu, ia pun meminta seluruh pemangku kepentingan untuk bisa menjaga secara bersama-sama kepentingan nasional.
"Kita musti jaga bersama kepentingan nasional ini bersama antara pemerintah, swasta, eksekitif, legislatif dan penegak hukum," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata