Suara.com - Kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin mengkhawatirkan.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Ahad (6/4/2025) mengeluarkan peringatan keras mengenai memburuknya situasi di wilayah tersebut menyebut bahwa pasokan bantuan kemanusiaan dan komersial telah menipis drastis akibat blokade yang diberlakukan Israel.
Dalam pernyataannya melansir ANTARA, UNRWA mendesak agar blokade yang sudah berlangsung selama lebih dari sebulan ini segera dihentikan dan akses masuk ke Gaza kembali dibuka, guna mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar.
UNRWA mengungkapkan bahwa sejak lebih dari sebulan terakhir, tidak ada bantuan kemanusiaan maupun pasokan komersial yang diizinkan masuk ke wilayah Gaza, memperparah penderitaan warga sipil yang sebelumnya sudah berada dalam kondisi sangat rentan akibat konflik yang berkepanjangan.
Meski tim UNRWA masih berupaya mendistribusikan bantuan dengan sisa sumber daya yang ada, mereka menegaskan bahwa stok kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan semakin menipis dan akan segera habis jika tidak ada intervensi cepat.
Mereka menyatakan bahwa sistem layanan dasar sudah runtuh, dan tanpa pasokan tambahan, penderitaan jutaan penduduk sipil Gaza akan mencapai level yang tak dapat dibayangkan.
Anak-anak, perempuan, dan lansia menjadi kelompok paling rentan yang terdampak langsung dari krisis kemanusiaan ini.
UNRWA juga menyoroti tekanan luar biasa yang dialami oleh petugas kemanusiaan di lapangan.
Dengan fasilitas yang rusak dan logistik terbatas, mereka harus bekerja siang malam untuk mencoba menjangkau sebanyak mungkin warga yang membutuhkan.
Baca Juga: Lebih 50 Ribu Nyawa Melayang: Perempuan dan Anak Jadi Korban Mayoritas Agresi Israel
Namun upaya ini ibarat menambal lubang dalam kapal yang hampir tenggelam—jika bantuan dari luar tidak segera masuk, upaya penyelamatan bisa jadi sia-sia.
Desakan dari UNRWA juga menggema di tengah meningkatnya tekanan dari komunitas internasional agar Israel membuka kembali jalur distribusi bantuan, termasuk melalui Rafah dan Kerem Shalom.
Sejumlah negara dan organisasi kemanusiaan telah menyuarakan keprihatinan serupa dan mendesak PBB untuk mengambil tindakan lebih tegas dalam merespons krisis Gaza.
UNRWA juga menyerukan agar pengepungan oleh Israel segera dihentikan dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza kembali dilanjutkan.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Sabtu memperingatkan tentang bencana kemanusiaan lain di Jalur Gaza menyusul runtuhnya gencatan senjata bulan lalu.
Dalam sebuah pernyataan memperingati Hari Anak Palestina, UNRWA mengatakan runtuhnya gencatan senjata telah menyebabkan gelombang pengungsian lainnya yang berdampak pada lebih dari 142.000 orang hanya dalam rentang waktu 18 hingga 23 Maret.
Berita Terkait
-
Lebih 50 Ribu Nyawa Melayang: Perempuan dan Anak Jadi Korban Mayoritas Agresi Israel
-
Gaza Terancam Kosong? Israel Rebut "Zona Keamanan", Warga Takut Depopulasi Permanen
-
Gempa Perparah Krisis Myanmar: PBB Desak Pendanaan Darurat di Tengah Perang Saudara
-
Serangan Udara Israel Tewaskan Puluhan Orang di Sekolah Gaza: Hamas Jadikan Warga Sipil Tameng?
-
Israel Tewaskan Komandan Hamas dalam Serangan Drone di Lebanon
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Arsinum dan Drone: Terobosan Penting Respons Bencana di Sumatera dari BRIN
-
KPU Ingatkan Pemilu 2029: Dominasi Pemilih Muda dan Ancaman Manipulasi AI
-
Kecelakaan Tragis di Sudirman! Karyawan BUMN Tewas Usai Tabrak Bus TransJakarta yang Berhenti
-
Sulap Hutan Jadi Lahan Sawit dan Tambang, Satgas PKH Denda 71 Perusahaan
-
Dasco Jelaskan Nasib Jabatan Bupati Mirwan MS Secara Ketatanegaraan Demokratis
-
Sejumlah Ormas Dukung Polda Metro Jaya Usut Rencana Kerusuhan dan Bom Molotov Jelang Hari HAM
-
Kasus TBC di Jaktim Melonjak, Transjakarta Buka Layanan Skrining Gratis
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma