Dalam laporannya, Institut Watson menyoroti bahwa sebagian besar jurnalis yang tewas adalah warga lokal.
Lembaga itu memperingatkan bahwa pembunuhan terhadap jurnalis akan berdampak besar terhadap kebebasan pers dan akses informasi global.
“Reporter lokal tidak hanya menghadapi risiko besar, berdiri sendiri menghadapi kekerasan luar biasa; hal ini juga merusak liputan berita dan, sebagai hasilnya, ekosistem informasi di seluruh dunia,” tulis Watson Institute.
Lembaga itu juga menegaskan bahwa kondisi ini berpotensi menciptakan apa yang disebut sebagai 'kuburan berita'—wilayah yang sepenuhnya tertutup dari pantauan publik karena hilangnya para saksi mata profesional, yakni jurnalis.
Konflik di Gaza terus menyisakan dampak kemanusiaan yang luas, dan laporan-laporan seperti ini memperlihatkan bagaimana jurnalis, yang bertugas melaporkan kebenaran dari lapangan, menjadi salah satu kelompok yang paling rentan di tengah perang yang berkepanjangan.
Konflik di Gaza yang kembali memanas sejak 7 Oktober 2023 dipicu oleh serangan mendadak Hamas ke wilayah Israel, yang dibalas dengan agresi militer besar-besaran oleh Israel ke Jalur Gaza.
Serangan balasan ini menyebabkan krisis kemanusiaan parah, dengan puluhan ribu warga sipil Palestina tewas, termasuk anak-anak dan perempuan, serta hancurnya infrastruktur vital seperti rumah sakit dan sekolah.
Eskalasi ini juga menjadikan perang Gaza sebagai konflik paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah modern, dengan lebih dari 232 wartawan tewas hingga April 2024.
Baca Juga: Aksi Solidaritas Tenaga Kesehatan Indonesia untuk Palestina
Berita Terkait
-
Aksi Solidaritas Tenaga Kesehatan Indonesia untuk Palestina
-
Perang Gaza Jadi Konflik Paling Mematikan Bagi Jurnalis, Lampaui Korban Gabungan PD I dan II
-
Prabowo Undang Najwa Shihab dan 6 Pemred, Ada Apa?
-
Komnas Perempuan Desak Aparat Hukum Identifikasi Kasus Femisida
-
Viral! Ajudan Kapolri Kasar pada Jurnalis di Semarang: Kalian Pers, Saya Tempeleng Satu-Satu!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang