Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintahan yang ia pimpin tidak antikritik. Sebaliknya, kepala negara menilai keberadaan kritik sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan.
Prabowo menyampaikan pada era sekarang, pemimpin juatru harus terbuka terhadap kritik. Adapun saat ini Prabowo ingin pemerintahannya lebih terbuka dalam menyampaikan kondisi terkini.
Keterbukaan itu direalisasikan Prabowo dengan menggelar acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta. Prabowo mengajak serta sejumlah menteri bidang ekonomi dan jajaran menteri serta wakil menteri dan kepala badan dalam acara sarasehan.
"Sekarang saya ingin mengundang beberapa tokoh dalam pengelolaan ekonomi kita untuk menyampaikan kondisi ekonomi apa adanya. Mereka akan paparkan dan kita buka kesempatan untuk tanggapan, sanggahan, pertanyaan kita terbuka," kata Prabowo, Selasa (8/4/2025).
Prabowo lantas menegaskan kembali bahwa dirinya dan pemerintah yang dia pimpin tidak antikritik.
"Di zaman sekarang, pemimpin harus terbuka untuk masukan, kita tidak antikritik, kita malah suka kritik. Kritik itu membantu kita, membuat kita lebih aware, lebih waspada. Jadi kritik itu bagus menurut saya," kata Prabowo.
"Tapi kalau suatu program untuk menciptakan suatu kondisi yang tidak rasional ini harus terus diadakan istilahnya klarifikasi dan penjelasan," sambungnya.
Usai memberikan pidato pembukaan, Prabowo mempersilakam Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani secara bergantian memaparkan kondisi ekonomi terkini.
Kepala Negara juga meminta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memaparkan sejauh mana program makan bergizi gratis (MBG) sudah berjalan. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan juga turut dipersilakan untuk memberikan pemaparan.
Baca Juga: Detik-detik Prabowo Ungkap Anies Baswedan Tak Bayar Baju Rancangan Didit Hediprasetyo
Ingin Blak-blakan
Sebelumnya Presiden Prabowo menyadari selama pemerintahannya berjalan enam bulan, pihaknya tidak memiliki komunikasi yang bagus. Prabowo menilai sendiri komunikasi dari pemerintah memang dirasa kurang.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidatonya di acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta.
Bahkan diakui kepala negara, salah satu alasan dirinya ingin menyelenggarakan acara Sarasehan Ekonomi pada hari ini adalah karena pemerintah ingin lebih proaktif dalam menyampaikan kondisi terkini.
"Saya minta acara ini diselenggarakan karena saya merasa setelah kita masuki 6 bulan masa bekerjanya, pemerintah yang saya pimpin sebagai pemegang mandat dari bangsa, dari rakyat sejak tanggal 20 Oktober 2024, sudah saatnya kita lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan tentang keadaan yang berlaku," kata Prabowo, Selasa (8/4/2025).
Prabowo merasa memang komunikasi pemerintah belakangan ini kurang bagus. Ia menegaskan hal tersebut merupakan tanggung jawab dirinya.
Berita Terkait
-
Hendri Satrio Prediksi Prabowo Akan Reshuffle Kabinet Besar-besaran Setelah Temui Megawati
-
Sadar Komunikasi Pemerintah Agak Kurang, Sekarang Prabowo Ingin Lebih 'Blak-blakan' soal Keadaan
-
Kritik Tajam Hindia untuk Prabowo Saat Diwawancara 6 Pemred: Muter-Muter, Gak Ngerti Konteks
-
Detik-detik Prabowo Ungkap Anies Baswedan Tak Bayar Baju Rancangan Didit Hediprasetyo
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Kebakaran Kantor Terra Drone Sebabkan 22 Orang Tewas, Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas
-
Pemulihan Bertahap RSUD Muda Sedia: Kapan Layanan Operasi dan Rawat Jalan Kembali Normal?
-
Mantan Kapolri Da'i Bachtiar Usul Pemilihan Kapolri Tak Perlu Persetujuan DPR
-
Polisi Periksa Manajemen Terra Drone Terkait Kebakaran Maut di Kemayoran
-
Tinjau Lokasi Kebakaran di Kemayoran, Mendagri Evaluasi Kelayakan Bangunan
-
Upaya Redakan Konflik Internal, Bertemu Gus Yahya jadi Prioritas PBNU Kubu Zulfa?
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?