Suara.com - Uni Emirat Arab menjatuhkan hukuman mati kepada tiga orang atas pembunuhan seorang rabi Israel-Moldova yang dibunuh pada bulan November di negara Teluk tersebut, kantor berita negara WAM melaporkan.
Pengadilan Banding Federal Abu Dhabi memutuskan pembunuhan Zvi Kogan (28), dilakukan oleh para terdakwa dengan tujuan teroris.
Kogan, yang tinggal di UEA, adalah seorang perwakilan di UEA dari Chabad, sebuah kelompok Yahudi Ortodoks yang memiliki cabang di seluruh dunia dan berupaya membangun hubungan dengan orang-orang Yahudi sekuler dan non-afiliasi atau sekte Yudaisme lainnya.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam pembunuhan Kogan sebagai tindakan teroris antisemit.
Tiga terdakwa dinyatakan bersalah atas pembunuhan Kogan, sementara terdakwa keempat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup terkait pembunuhan tersebut. Hukuman mati dapat digugat melalui banding berdasarkan hukum Emirat.
Kementerian dalam negeri UEA mengatakan pada bulan November bahwa tiga orang yang ditangkap adalah warga negara Uzbekistan.
Kejahatan semacam itu jarang terjadi di UEA, yang sebagian besar dipandang sebagai salah satu tempat teraman di Timur Tengah.
Kogan telah tinggal di UEA selama beberapa tahun dan terlibat dalam kegiatan sosial untuk komunitas Yahudi di negara tersebut.
Ia dilaporkan hilang pada bulan November dan jasadnya ditemukan beberapa hari kemudian di kota Al Ain di Uni Emirat Arab yang berbatasan dengan Oman.
Baca Juga: Ikut Trend Joget Bagi THR, Maia Estianty Bantah The Penguin Dance dari Yahudi
Sebelumnya, seorang pria berkewarganegaraan ganda Israel-Moldova yang tinggal di UEA dilaporkan hilang sejak Oktober lalu, memicu peluncuran investigasi resmi oleh pihak berwenang setempat. Informasi ini disampaikan oleh Kantor Perdana Menteri Israel dalam sebuah pernyataan.
Korban yang hilang diidentifikasi sebagai Zvi Kogan, 28 tahun, seorang perwakilan komunitas Yahudi Chabad di UEA. Kogan dikenal sebagai tokoh penting dalam pelayanan keagamaan dan sosial komunitas Yahudi di wilayah Teluk.
Menurut informasi dari situs resmi organisasi tersebut, cabang Chabad di UEA memberikan dukungan bagi ribuan warga dan pengunjung Yahudi, termasuk layanan ibadah, pendidikan agama, hingga kegiatan sosial.
Kantor Berita Emirates melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri UEA telah secara aktif melakukan pencarian terhadap Kogan dan kini tengah melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan hilangnya pria tersebut.
Saat itu, hilangnya seorang tokoh komunitas Yahudi di negara yang dikenal stabil dan aman seperti UEA telah menarik perhatian luas, terutama mengingat hubungan diplomatik yang semakin erat antara Israel dan UEA dalam beberapa tahun terakhir melalui normalisasi yang difasilitasi Perjanjian Abraham pada 2020.
Hukuman Mati di UEA
Adapun hukuman mati di Uni Emirat Arab (UEA) merupakan bentuk hukuman legal yang diterapkan untuk berbagai kejahatan serius. Adapun metode eksekusi yang digunakan adalah regu tembak.
Berita Terkait
-
Ikut Trend Joget Bagi THR, Maia Estianty Bantah The Penguin Dance dari Yahudi
-
Lagi Tren Joget THR: Apakah Terinspirasi dari Tarian Yahudi?
-
Trump Kirim Surat Rahasia ke Iran Lewat UEA! Apa Isinya?
-
Fans Timnas Indonesia Tak Perlu Malu, Negara Ini Juga Andalkan Pemain Naturalisasi untuk Kualifikasi
-
Kedutaan UEA Adakan Buka Puasa Bersama di Masjid Istiqlal, Diikuti Belasan Ribu Jamaah
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama