Suara.com - Pernyataan lampau Presiden ke-7 Joko Widodo soal kenangan masa kuliahnya di tangga Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM) belum lama ini memantik kontroversi.
Di sebuah unggahan yang dikutip dari media pada 2017 laku, Jokowi menyebut dirinya kembali menyambangi kawasan Balairung UGM yang disebutnya tak banyak berubah.
Ia bahkan menyampaikan bahwa tangga di depan Balairung itu menjadi tempat favoritnya untuk duduk menunggu jam kuliah, hingga menyebutnya sebagai tempat belajar yang menyenangkan.
"Lebih dari 30 tahun kemudian saya datang lagi, dan undakan tangga di depan Balairung UGM Yogyakarta ini masih seperti dulu, ketika saya sering duduk menunggu jam kuliah dimulai," kata Jokowi, yang saat itu mengingat masa-masa kuliahnya di Fakultas Kehutanan UGM.
Namun, pernyataan bernostalgia ini justru mendapat respons keras dari Dokter Tifa, salah satu tokoh yang dikenal vokal di media sosial. Dalam tanggapannya, ia mempertanyakan kebenaran narasi tersebut dan menyebutnya tidak akurat dari segi waktu dan konteks sejarah kampus.
“Saya ingatkan Pak Jokowi. Jika wisuda tahun 1985, maka wisudanya tidak di Gedung Pusat UGM atau Balairung, tetapi di Gedung Purna Budaya,” tegas Dokter Tifa dalam di akun X miliknya, seperti dikutip Selasa (22/4/2025) yang kini ramai diperbincangkan di jagat maya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Gedung Pusat UGM atau Balairung pada tahun 1980-an memang tidak digunakan untuk kegiatan wisuda, apalagi untuk mahasiswa Fakultas Kehutanan.
Menurutnya, baru pada tahun 1993, pelataran Gedung Pusat mulai digunakan untuk wisuda, itupun dengan tenda—bukan di dalam gedung.
“Gedung Pusat/Balairung di tahun 1980-1985 digunakan untuk kuliah Mahasiswa Fakultas Ekonomi, D3 Ekonomi, dan Psikologi,” ujarnya.
Baca Juga: Sahroni Sayangkan Pertemuan Jokowi-Sespimmen Diunggah di Medsos: Anggapannya Post-power Syndrome
“Jadi yang sering nongkrong duduk-duduk menunggu jam kuliah adalah mahasiswa ketiga Fakultas tersebut,” tambah dia lagi.
Dokter Tifa kemudian menyindir, bahwa bila mahasiswa Kehutanan nongkrong di tangga Balairung, itu bisa dianggap aneh.
“Mahasiswa Fakultas Kehutanan, menunggu jam kuliah dimulai, nongkrongnya di Gedung Pusat? Ya telat kaliiii. Atau mungkin sedang stres?” sindirnya, menambahkan nada satir.
Komentar tajam ini memicu diskusi di berbagai lini media sosial. Tak sedikit yang mempertanyakan mengapa Dokter Tifa terus menerus menggali fakta pendidikan Jokowi, bahkan hingga kebiasaannya duduk-duduk di tangga UGM.
Banyak pula yang membela bahwa bisa saja Jokowi memang pernah duduk di tangga Balairung tanpa harus menjadi mahasiswa yang kuliah di sana secara reguler.
Namun demikian, fakta historis yang dijabarkan oleh Dokter Tifa membuka kembali keraguan soal mantan orang nomor satu di Indonesia itu pernah mengenyam pendidikan di UGM.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius
-
Anak Menteri Keuangan Blak-blakan: Purbaya Ternyata Tak Setuju dengan Redenominasi Rupiah
-
Percepat Tanggulangi Kemiskinan, Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng Berbagai Stakeholder
-
Tok! MK Putuskan Jabatan Kapolri Tak Ikut Presiden, Jaga Polri dari Intervensi Politik
-
Siswa SMAN 72 Bantah Ada Bullying di Sekolah: Jangan Termakan Hoaks