Suara.com - Menteri Pemberdayaan Masyarakat (PM), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, meminta Kementeri Kesehatan atau Kemenkes untuk segera bergerak mengecek peristiwa adanya puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Kabupaten Cianjur mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Nah itu yang harus dicek sumber utamanya ya. Tolong kepada Kementerian Kesehatan mengecek sumber utama keracunan itu," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4/2025).
Ia mengatakan, segala halnya harus dilihat terutama dari dapurnya hingga distribusinya.
"Apakah dari dapurnya, apakah dari proses angkutannya, apakah dari tempat lain-lain. Nanti kita tunggu aja investigasinya," ujarnya.
Lebih lanjut, Cak Imin menegaskan, laboratium kesehatan di daerah harus segera bergerak cepat untuk menguji kasus tersebut.
"Laboratorium Kesehatan Daerah harus cepat ya mengambil langkah-langkah supaya kita tenang," pungkasnya.
Respons BGN
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyampaikan perkembangan terkini dari peristiwa puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dadan mengatakan dugaan penyebab keracunan hingga kini masih didalami.
Baca Juga: Lagi! Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan usai Santap MBG, Kepala BGN Bilang Begini
"Penyebab masih didalami," kata Dadan kepada Suara.com, Rabu (23/4/2025).
Dadan merinci jumlah siswa yang terdampak akibat peristiwa keracunan tersebut, yakni 52 siswa di MAN 1 dam 20 siswa SMP PGRI 1.
Dadan mengatakan SPPG di Cianjur telah beroperasi sejak 15 Januari dan kejadian keravunan tersebut baru terjadi pertama kali.
"Jadi perlu penyegaran melalui pelatihan," kata Dadan.
Adapun evaluasi dari peristiwa tersebut, BGN menambah satu SOP baru.
"Tapi dari kejadian ini menambah 1 SOP baru yaitu sisa makanan tidak dibersihkan di sekolah tapi di SPPG," kata Dadan.
Berita Terkait
-
Muncul Lagi Kasus Siswa Keracunan Gegara MBG, Pesan DPR ke BGN: Ini Alarm Keras!
-
Cak Imin Tanggapi Santai Video Monolog Gibran, Kode Keras Pemilu 2029?
-
Penyebab Para Siswa Keracunan Masih Didalami, BGN Tambah 1 SOP Baru Imbas Kasus MBG di Cianjur
-
Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG, Istri Aher Sentil BGN: Bantuan Ini Jangan Malah jadi Musibah
-
Lagi! Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan usai Santap MBG, Kepala BGN Bilang Begini
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri