Suara.com - Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) resmi menambah kekuatan armada udaranya dengan kehadiran helikopter terbaru, AS565 MBe Panther HS-1302.
Helikopter canggih ini menjadi bagian dari upaya modernisasi alat utama sistem senjata atau alutsista TNI Angkatan Laut untuk menghadapi berbagai tantangan keamanan maritim yang semakin kompleks.
Helikopter AS565 MBe Panther dikenal sebagai salah satu unit multifungsi dengan kemampuan tinggi dalam operasi anti-kapal selam (ASW), pencarian dan penyelamatan (SAR), serta misi patroli maritim.
Kehadiran HS-1302 akan memperkuat Skuadron Udara 100 yang berada di bawah naungan Wing Udara 2 Puspenerbal, yang bermarkas di Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Penempatan helikopter ini di wilayah strategis seperti Juanda memberikan keunggulan taktis dalam pengawasan dan pengamanan wilayah perairan timur Indonesia, termasuk kawasan rawan pelanggaran hukum laut dan aktivitas ilegal.
Helikopter AS565 MBe Full Mission Anti Kapal Selam (AKS) menandai era baru kekuatan pertahanan laut Indonesia, menggabungkan teknologi mutakhir buatan Airbus dengan sentuhan tangan-tangan ahli dalam negeri melalui proses perakitan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Helikopter ini bukan sekadar alat transportasi udara, melainkan platform tempur canggih yang dirancang khusus untuk memburu dan menetralisir ancaman kapal selam di wilayah perairan strategis.
Dibekali dengan sistem sonar celup, torpedo ringan, radar maritim, serta perangkat electronic support measures (ESM), AS565 MBe AKS mampu mendeteksi, mengidentifikasi, dan menyerang target bawah laut dengan presisi tinggi, bahkan dalam kondisi medan tempur yang menantang.
Momen penting terjadi saat ferry flight atau penerbangan pengiriman Helikopter AKS AS565 MBe dengan serial number 7022 dilakukan dari fasilitas produksi PTDI di Bandung menuju Pos Nomor 8 TNI AL di Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: 8 Tuntutan Purnawirawan TNI Bikin Heboh: Prabowo Kirim Wiranto Beri Tanggapan Tegas
Perjalanan lintas pulau ini bukan hanya serah terima fisik sebuah alutsista, tetapi juga simbol keberhasilan kolaborasi antara industri pertahanan nasional dan mitra internasional dalam membangun kekuatan maritim yang tangguh dan modern.
Proses ferry flight ini melibatkan sejumlah prosedur teknis dan keamanan ketat, mengingat kompleksitas sistem yang dibawa helikopter serta nilai strategisnya dalam sistem pertahanan negara.
Dengan keberhasilan pengiriman ini, TNI Angkatan Laut mendapatkan tambahan kekuatan udara yang siap pakai, yang akan langsung memperkuat Skuadron Udara 100 Puspenerbal dalam menjalankan misi pengamanan laut dan perbatasan Indonesia yang luas dan dinamis.
Dengan sistem avionik mutakhir dan persenjataan yang mumpuni, AS565 MBe Panther HS-1302 diharapkan mampu meningkatkan kesiapan tempur dan kapabilitas operasi udara maritim TNI AL secara signifikan.
Kehadiran helikopter AS565 MBe Panther HS-1302 menjadi sebuah lompatan besar bagi Skuadron Udara 100 Puspenerbal, yang disambut secara simbolis dan penuh kebanggaan melalui prosesi water salute di Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Helikopter yang dijuluki sebagai “Submarine Hunter” ini dirancang khusus untuk menjalankan misi-misi strategis di lingkungan maritim, seperti operasi pengintaian, deteksi dini, pertempuran anti-permukaan (anti-surface warfare), serta perburuan kapal selam (anti-submarine warfare).
Dengan dilengkapi sistem avionik modern, sensor canggih, dan persenjataan presisi tinggi, AS565 MBe Panther menjawab kebutuhan mendesak TNI AL untuk memperkuat pengawasan dan perlindungan wilayah laut Indonesia yang luas dan penuh tantangan.
Berita Terkait
-
8 Tuntutan Purnawirawan TNI Bikin Heboh: Prabowo Kirim Wiranto Beri Tanggapan Tegas
-
Profil KRI Brawijaya 320, Alutsista Terbaru TNI AL yang akan Unjuk Gigi di Rusia
-
Ada 8 Poin, Prabowo Pelajarai Tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang Minta Gibran Diganti
-
Soal TNI Masuk Kampus Dikritik, Mendiktisaintek: Itu Adalah Tempat yang Terbuka
-
Bantah Komnas HAM, TNI AU Sebut Puskopau Lanud Halim Perdanakusuma Bukan Bagian dari Pemilik OCI
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Santai, Menkum Tak Masalah SK PPP Kubu Mardiono Digugat Kubu Supratmanto, Mengapa?
-
Jenderal Bintang 2 Pengawal Pasukan Perdamaian, Ini Sosok Mayjen TNI Taufik Budi Santoso
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
-
Khawatir Kekuatan Disalahgunakan? Pesan Prabowo ke TNI: Jangan Khianati Bangsa dan Rakyat!
-
Dana Hibah Jatim Jadi Bancakan Berjamaah, Proyek Rakyat Cuma Kebagian Ampas
-
Dari Puncak JI ke Pangkuan Ibu Pertiwi: Kisah Abu Rusydan dan Komitmen Deradikalisasi Negara
-
Drama Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi: Pernah Dilaporkan Hilang, Pulang Jadi Tersangka Korupsi Rp32,2 M
-
Rekening Istri dan Staf Pribadi Jadi Penampung Aliran Dana Rp32,2 M Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Sebut Suku Dayak Punya Ilmu Hitam, Konten Kreator Riezky Kabah Diciduk Polisi di Jakarta
-
Kritik Gus Nadir soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Kita Kerap Berlindung dari Kalimat 'Sudah Takdir'