Namun rakyat menolaknya karena tidak mencerminkan suara mereka. Sebagai bentuk perlawanan yang lebih terorganisir, sejumlah organisasi seperti Sarekat Islam, Uni Hindia, dan Insulinde membentuk Konsentrasi Radikal pada tahun 1918.
Mereka melaksanakan pemogokan besar pada 1 Mei 1918, menandai peringatan Hari Buruh pertama di wilayah Hindia Belanda.
Selama masa penjajahan dan pendudukan Jepang, peringatan Hari Buruh mengalami banyak hambatan. Namun, pada tahun 1946, rakyat Indonesia kembali merayakan Hari Buruh secara merdeka.
Puncaknya terjadi pada 1 Mei 1948, ketika ratusan ribu orang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Buruh dengan dukungan penuh dari pemerintah. Undang-Undang Kerja Nomor 12 Tahun 1948 bahkan menetapkan 1 Mei sebagai hari libur resmi bagi buruh.
Sayangnya, di era Orde Baru, peringatan May Day dianggap sebagai kegiatan subversif dan berbau ideologi komunis. Akibatnya, peringatan Hari Buruh sempat dilarang.
Baru pada era reformasi dan demokratisasi, Hari Buruh kembali dirayakan secara terbuka di berbagai kota, walaupun belum dijadikan hari libur nasional hingga beberapa waktu kemudian.
Latar Belakang dan Tujuan Peringatan Hari Buruh
Mengutip informasi dari situs Formadiksi UM dan Times of India, peringatan Hari Buruh pada dasarnya berangkat dari keinginan untuk memperbaiki nasib buruh di seluruh dunia.
Pada 1 Mei 1886, Federasi Organisasi Perdagangan dan Serikat Buruh (FOTLU) menyerukan pembatasan jam kerja menjadi delapan jam per hari. Hal ini sebagai respons terhadap kematian buruh akibat kelelahan kerja yang mencapai 16 jam sehari.
Tahun berikutnya, organisasi Knights of Labor mendukung gerakan ini. Sebanyak lebih dari 300 ribu buruh dari 13 ribu perusahaan di AS melakukan aksi damai.
Baca Juga: 30 Ucapan Selamat Hari Buruh 2025 yang Membakar Semangat
Sayangnya, bentrokan terjadi di Chicago pada 3 dan 4 Mei, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka. Peristiwa ini menjadi simbol perjuangan buruh dalam menghadapi kekuasaan yang menindas.
Para martir Haymarket dikenang sebagai pelopor pergerakan buruh modern. Sejak saat itu, 1 Mei dijadikan sebagai momen tahunan untuk memperjuangkan keadilan sosial, menyuarakan hak-hak buruh, dan menyerukan reformasi ketenagakerjaan.
Hingga kini, Hari Buruh Internasional dirayakan sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran publik dan mendorong pemerintah agar menciptakan kebijakan yang lebih adil bagi para pekerja.
Di Indonesia, Hari Buruh Nasional 1 Mei adalah hari yang bukan sekadar simbol, tetapi juga pengingat akan pentingnya menghormati hak dan martabat para buruh.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
30 Ucapan Selamat Hari Buruh 2025 yang Membakar Semangat
-
Libur Tanggal Merah, 1 Mei Hari Buruh Nasional atau Internasional?
-
Apakah Hari Buruh Libur? Begini Ketentuan Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Hari Buruh 1 Mei 2025 Apakah Sekolah Libur? Cek Daftar Tanggal Merah Terbaru di Sini!
-
Apakah Tanggal 1 Mei Libur Tanggal Merah? Ini Sejarah May Day!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang