Suara.com - Eks anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Riezky Aprilia mengaku pernah diminta mundur dari jabatannya saat itu setelah 6 bulan dilantik sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan (Sumsel) I.
Riezky Aprilia mengungkapkan perintah itu disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebagai syarat untuk mendapatkan undangan pelantikannya.
Hal itu disampaikan Riezky saat memberikan keterangannya dalam sidang dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) dan dugaan perintangan penyidikan yang menjadikan Hasto sebagai tersangka.
Awalnya, jaksa penuntut umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempertanyakan pembahasan dalam pertemuan Riezky dan Hasto pada 27 September 2019 lalu. Dalam pembicaraan itu, Hasto menyuruh Riezky untuk mundur sebagai calon anggota legislatif terpilih pada Pileg 2019 agar bisa digantikan oleh Harun Masiku.
Perintah tersebut kemudian ditolak oleh Riezky. Kemudian, jaksa mempertanyakan pembahasan soal surat undangan pelantikan Riezky sebagai Anggota DPR RI.
"Pada saat proses pertemuan itu, apakah ada pembicaraan terkait dengan surat undangan pelantikan yang disampaikan Terdakwa kepada saksi?" kata jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).
Lebih lanjut, Riezky menjelaskan pembicaraan soal surat undangan pelantikan terjadi saat kader PDIP Vita Ervina dan Maria Lestari yang mendatanginya dan menanyakan soal surat tersebut.
"Yang pasti pada saat menuju dari tempat hotel. Kan kami di karantina semua waktu itu, dari hotel menuju itu saya dalam bus, saya awalnya duduk di belakang sendirian, tiba-tiba didekati oleh di sebelah kanan, karena saya duduknya di posisi jendela di bus itu. Sebelah kanan saya, Vita Ervina, di sebelah Vita ada Maria Lestari. Yang tiba-tiba menanyakan, saya kaget sebenarnya pada saat itu, 'Eh Ki undangan mana?' Saya kan baru kenal di karantina itu," ujar Riezky.
"Sama Vita Ervina dan Ibu Maria Lestari?" tanya jaksa.
Baca Juga: Respons soal Desakan Pemakzulan Gibran, Mahfud MD: Gak Mungkin!
"Iya, memang dari awal mereka mendekati saya di tempat karantina itu, saya awalnya saya nggak tahu siapa mereka waktu awal saya di tempat karantina. Tapi pada akhirnya, seingat saya mereka sendiri yang cerita siapa mereka segala macam. Saya cuma iya iya aja, udah," tutur Riezky.
"Mereka itu siapa?" lanjut jaksa.
"Ya maksudnya Vita, biar nggak ada missing link darimana saya bisa kenal Vita dan Maria Lestari. Kemudian saya naik bus, saya naik bus sebelah kanan saya Vita, sebelah kanan Vita adalah Maria Lestari. Tiba-tiba saya lagi duduk ngadep jendela ini, dia tiba-tiba 'eh undangan mana, bentar lagi ada petugas mau nanya, naik nanyain undangan'," ucap Riezky.
"Undangan pelantikan?" ucap jaksa.
"Undangan pelantikan," sahut Riezky.
Riezky mengaku heran lantaran Vita dan Maria menanyakan soal undangan pelantikan Pasalnya, Riezky berasumsi Vita dan Maria dekat dengan Hasto.
Berita Terkait
-
Respons soal Desakan Pemakzulan Gibran, Mahfud MD: Gak Mungkin!
-
Isu Pemakzulan Wapres, Luhut Bela Gibran: Jika Tak Taat Konstitusi, Jangan Tinggal di Indonesia!
-
Mahfud MD: Kebijakan Jokowi Sebagai Presiden Tetap Sah Meski Ijazahnya Terbukti Palsu
-
Eks Napi Koruptor Saeful Bahri 2 Kali Absen di Sidang Hasto PDIP, Apa Alasannya?
-
Prabowo Buka Peluang Bertemu Jenderal Try Sutrisno dkk, Nasib Wapres Gibran di Ujung Tanduk?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Sebut Suku Dayak Punya Ilmu Hitam, Konten Kreator Riezky Kabah Diciduk Polisi di Jakarta
-
Kritik Gus Nadir soal Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Kita Kerap Berlindung dari Kalimat 'Sudah Takdir'
-
Lodewyk Pusung Diganjar Pangkat Kehormatan, Keputusan Prabowo Dinilai Tepat, Mengapa?
-
Awasi Subsidi Rp 87 Triliun, Pemerintah Kaji Pembentukan Badan Pengawas Khusus LPG 3 Kg
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!