Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung membeberkan cara untuk menangani maraknya kasus tawuran di Jakarta. Dalam sepekan terakhir ini, sudah dua kali terjadi tawuran di Jakarta yang meresahkan warga.
Pramono ternyata tidak mau meniru cara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengirim siswa yang ikut tawuran ke barak militer untuk mendapatkan pendidikan karakter.
Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu mengaku lebih mengutamakan optimalisasi kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan kepolisian. Hal ini disebutnya penting untuk melakukan pencegahan.
"Jadi tawuran di Jakarta ini ada dua cara pencegahan dan juga cara penanganannya. Untuk pencegahan saya sudah meminta khusus Satpol PP, maka untuk berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mencegah melakukan tawuran yang ada," beber Pramono Anung saat ditemui wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 8 Mei 2025.
Kemudian, Pramono juga menyoroti kegiatan mabuk-mabukan para pelaku tawuran saat beraksi.
Pramono mengaku juga akan melakukan pencegahan pada kegiatan minuman keras di permukiman warga.
"Saya juga baru dari teman-teman sekalian bahwa yang biasanya yang melakukan tawuran itu kondisinya tidak sepenuhnya dalam keadaan sadar dan untuk itu operasi harus juga dilakukan untuk mencegah, jangan sampai tawuran terjadi," ungkap mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) era pemerintahan Presiden ke-7 RI, Jokowi itu.
Lebih lanjut, Pramono juga berjanji mengambil langkah tegas kepada para pelaku tawuran agar memberi efek jera. Apalagi sampai membawa senjata tajam dan melukai sesama.
"Saya terus terang melihat di Youtube konten tawuran itu, saya ngeri karena banyak yang membawa senjata tajam dan untuk itu saya akan segera yang seperti ini akan kita tangani dengan cara tegas," pungkas Pramono.
Baca Juga: Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Riza Fadillah Absen Diperiksa Polisi karena Kecelakaan
Meski menuai pro-kontra, gebrakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang mengancam mengirimkan siswa/pelajar tawuran hingga kecanduan game online ke Barak Militer (TNI) disambut baik oleh Pemerintah Cianjur.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyiapkan psikolog dan tenaga kesehatan untuk memantau kondisi kesehatan dan mental 30 siswa yang mulai menjalani pembinaan di barak selama dua pekan ke depan.
Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian mengatakan pembinaan yang diberikan terhadap puluhan siswa bermasalah di barak militer sebagian besar karena terlibat tawuran dan kecanduan game online.
"Untuk memastikan kondisi mental dan kesehatan siswa yang menjalani pembinaan di barak, kami siapkan psikolog dan tenaga kesehatan," katanya, dilansir dari Antara, Selasa 6 Mei 2025.
Setelah menjalani pembinaan di barak, katanya, pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap puluhan siswa tersebut selama enam bulan ke depan guna memastikan mereka tidak melakukan kesalahan yang sama, karena akan kembali dijemput untuk menjalani pembinaan lanjutan.
Pihaknya berharap selama menjalani pembinaan hingga kembali dipulangkan, puluhan siswa dapat berubah lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama, karena akan kembali dijemput dan dilakukan pembinaan.
Berita Terkait
-
Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Riza Fadillah Absen Diperiksa Polisi karena Kecelakaan
-
Prabowo Bantah jadi Boneka Jokowi, Demokrat Ungkit Program MBG hingga Sekolah Rakyat, Apa Katanya?
-
Respons soal Desakan Pemakzulan Gibran, Mahfud MD: Gak Mungkin!
-
Mahfud MD: Kebijakan Jokowi Sebagai Presiden Tetap Sah Meski Ijazahnya Terbukti Palsu
-
Digembleng Tentara, Dedi Mulyadi Sebut Para Siswa Sehat dan Bahagia: Mereka Bukan Anak Nakal Lagi
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD