Karena merasa ada yang janggal, mereka memutuskan mendobrak pintu.
Ditemukan Tak Bernyawa di Kursi
Setelah berhasil masuk, mereka menemukan drg. Ismawan Hajwan dalam posisi terlentang di kursi, tubuhnya sudah membiru dan kaku.
Ketika diperiksa, almarhum sudah tidak menunjukkan tanda-tanda vital.
Di atas meja samping korban ditemukan beberapa jenis obat, yang diketahui umum dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung, hipertensi, dan kolesterol. Dua butir obat jantung telah dikonsumsi.
Dari keterangan sejumlah rekan, sehari sebelumnya (Rabu, 7 Mei 2025), almarhum masih menjalankan aktivitas seperti biasa di RSGMP Unhas.
Bahkan, sekitar pukul 19.15 WITA malam, almarhum masih sempat melakukan panggilan telepon dan berdiskusi dengan salah satu rekannya.
Tidak ada tanda-tanda keluhan sakit atau kondisi yang mencurigakan.
Jenazah Dibawa ke RS Bhayangkara untuk Pemeriksaan
Baca Juga: Ketika Mahasiswa Jadi Content Creator Demi Bertahan Hidup
Pihak keluarga terdekat di Makassar segera dihubungi. Komunikasi langsung dilakukan dengan keluarga besar almarhum di Belopa, dan akhirnya diputuskan bahwa jenazah drg. Ismawan Hajwan akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Dekan FKG Unhas, drg. Irfan Sugianto, M.Med.Ed., Ph.D, menyampaikan duka mendalam atas wafatnya salah satu mahasiswa terbaik di program PPDGS tersebut.
"Kami, atas nama seluruh jajaran FKG Unhas, menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Kami turut berbelasungkawa dan menyampaikan simpati kepada keluarga almarhum. Kami akan mendukung sepenuhnya segala proses yang diperlukan oleh keluarga,” ujarnya.
Bantah Isu Kekerasan dalam Program Spesialis
Menanggapi beragam spekulasi di media sosial terkait kemungkinan adanya tekanan atau kekerasan dalam program spesialis, Dekan FKG Unhas dengan tegas membantah hal tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG