Di sisi lain, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) memiliki komitmen kuat untuk mendukung mekanisasi dan digitalisasi di industri sawit Indonesia guna meningkatkan daya saing dan keberlanjutan.
Kepala Divisi Perusahaan BPDP Achmad Maulizal Sutawijaya menjelaskan dukungan BPDP dilakukan melalui beberapa cara seperti mendukung penelitian dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri sawit (pengembangan teknologi).
Kemudian, lanjut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/5), membantu meningkatkan penggunaan mesin dan peralatan modern untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas hasil panen (mekanisasi).
Serta mendukung penerapan teknologi digital, seperti sistem informasi manajemen dan aplikasi mobile untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan perkebunan sawit (digitalisasi).
"BPDP berperan penting dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan industri sawit Indonesia melalui mekanisasi dan digitalisasi," ujar Mauli dalam kegiatan Hai Sawit Simposium (HASI) 2025 sebagaimana dilansir Antara.
BPDP saat ini juga memiliki Program Sarana dan Prasarana (Sarpras) yang merupakan penyediaan sarana dan prasarana bagi pekebun kelapa sawit guna meningkatkan produksi, produktivitas, mutu, dan keberlangsungan usaha secara berkelanjutan.
Pada tahun 2024 BPDP sudah menyalurkan sebanyak Rp126,23 miliar untuk realisasi Program Sarana dan Prasarana bagi petani sawit Indonesia.
Program Sarpras yang telah disusun oleh BPDP diharapkan dapat memenuhi target output dan outcome untuk peningkatan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat, peningkatan kesejahteraan petani, nilai tambah, mutu hasil, serta tercapainya target sertifikasi ISPO.
Ada sembilan jenis bantuan sarana dan prasarana yang dapat diakses oleh pekebun sawit meliputi benih, pupuk, pestisida, alat pascapanen, dan unit pengolahan hasil, jalan kebun dan jalan akses ke jalan umum dan/atau ke pelabuhan, alat transportasi, mesin pertanian, pembentukan infrastruktur pasar, hingga verifikasi teknis (ISPO).
Baca Juga: Bentrok Suku Anak Dalam dan Sekuriti Perusahaan Sawit di Tebo, Satu Orang Tewas
Sementara itu Chief Estate Operations PT Rea Kaltim Plantations, Ravichandar M Ramiah mengatakan desain mekanisasi bukan hanya soal alat, tetapi juga soal efisiensi, kemudahan akses, dan kelayakan implementasi jangka panjang.
Terkait replanting, ia menegaskan bahwa perencanaan harus dimulai sejak awal dengan melakukan pendekatan berbasis data dan analisis teknis yang matang.
“Tanpa dukungan SDM terlatih dan rencana yang matang maka mekanisasi dan teknologi tak akan efektif,” kata Ravichandar.
Kegiatan simposium yang bertema "Penerapan Mekanisasi, Digitalisasi, dan Teknologi Industri Sawit" diikuti peserta asal Indonesia dan Malaysia baik para profesional di industri kelapa sawit, akademisi, dan para pemangku kepentingan yang memiliki komitmen untuk mengembangkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
HASI 2025 juga diramaikan oleh lebih dari 30 peserta pameran mulai dari ASD Bakrie Oil Palm Seed Indonesia, PT Tunggal Yunus Estate (Asian Agri), hingga Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).
Berita Terkait
-
Kejagung Pamerkan Rp 479 Miliar: Bukti Kejahatan Korupsi Sawit Skala Besar Terbongkar!
-
Saham AYLS Terbang Disaat Tren Kenaikan CPO & Melonjaknya Saham Small Caps
-
Luka Petani Pulau Laut di Balik Konglomerat Pelopor B50
-
Bagi Dividen, AALI Siapkan Rp 515,8 Miliar atau Setara Rp 268 per Lembar Saham
-
Keadilan Rp60 Miliar: Ketika Hakim Jadi Makelar Hukum untuk Korporasi Sawit
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram