Suara.com - Di tengah tren positif harga komoditas minyak kelapa sawit (CPO) dan geliat saham-saham berkapitalisasi kecil (small caps), pergerakan saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) belakangan ini menarik perhatian para pelaku pasar. Namun, di balik kenaikan yang cukup signifikan ini, muncul perbedaan pandangan mengenai faktor pendorong utama di baliknya.
William Hartarto, Founder WH Project, meyakini bahwa sentimen positif dari menguatnya harga CPO menjadi katalis utama bagi penguatan saham AYLS. Meskipun demikian, ia memberikan catatan penting bahwa saham AYLS cenderung menjadi pilihan alternatif bagi para investor dengan horizon investasi jangka pendek.
"Untuk saham AYLS saat ini hanya menjadi pilihan alternatif. Hanya alternatif, di mana masa transaksi investor hanya sementara alias trading harian saja," tegas William dalam analisanya dikutip Kamis (8/5/2025).
Lebih lanjut, William menyoroti ketidakselarasan antara penguatan harga saham AYLS dengan kinerja keuangan perseroan yang masih terpuruk. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, AYLS masih mencatatkan kerugian yang cukup dalam.
"Kalau dari sisi faktor kinerja keuangan tidak pengaruh ke penguatan saham AYLS, justru secara year on year (YoY) kerugiannya makin dalam," imbuh William, memperkuat argumen bahwa kenaikan saham ini lebih bersifat teknikal dan sentimen sesaat.
Kendati demikian, William tetap memberikan rekomendasi buy on weakness untuk saham AYLS dengan rentang harga antara 106 hingga 120. Strategi ini menyiratkan bahwa peluang trading jangka pendek masih terbuka bagi investor yang berani mengambil risiko, namun dengan tetap memperhatikan potensi koreksi harga.
William juga mengamati bahwa penguatan saham-saham CPO lainnya turut memicu AYLS menjadi pilihan alternatif. Pergerakan AYLS, menurutnya, cenderung dimanfaatkan oleh para trader untuk keluar dalam satu atau dua hari setelah mendapatkan keuntungan, terutama sejak tren penguatan saham ini terlihat jelas di bulan April. Hal ini semakin menguatkan dugaan adanya aktivitas trading harian yang mendominasi pergerakan saham AYLS.
Berbeda dengan pandangan fundamental yang cenderung hati-hati, Analis MNC Sekuritas, Herditya, memberikan perspektif teknikal yang lebih optimistis untuk saham AYLS dalam jangka pendek. Ia menjelaskan bahwa secara teknikal, posisi saham AYLS saat ini sedang berada dalam fase uptrend yang didukung oleh munculnya volume pembelian.
"Secara timeframe mingguan, penguatannya telah menembus MA20 dan dari sisi indikator lain, di mana MACD sudah mulai menyempit di area negatif dan berpeluang membentuk adanya goldencross. Dari Stochastic pun masih menunjukkan adanya potensi penguatan ke area overbought," papar Herditya. Analisis ini menunjukkan adanya momentum positif dalam pergerakan harga saham AYLS berdasarkan indikator-indikator teknikal.
Baca Juga: BEI Buka Pendaftaran Liquidity Provider, Danantara Masuk Pertama?
Herditya memberikan level support AYLS berada di 78 dengan level resistance di 96, serta target terdekat di rentang 102-116. Rekomendasi ini memberikan panduan bagi para trader mengenai potensi level entry dan exit dalam jangka pendek berdasarkan analisis teknikal.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan adanya kontradiksi menarik terkait pergerakan saham AYLS. Pada penutupan perdagangan Desember 2024, saham AYLS berada di level 129. Saat ini, harga saham perusahaan di sektor CPO tersebut berada di level 92, atau mengalami penurunan signifikan sebesar 28,68% sejak awal tahun.
Di sisi lain, kinerja penjualan AYLS justru menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, mencapai Rp 311,35 juta pada kuartal I-2025. Namun, peningkatan penjualan ini belum mampu mengantarkan perusahaan ke zona profitabilitas, di mana AYLS masih membukukan kerugian sebesar Rp 505,47 juta pada periode yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil
-
COO Danantara Beberkan Alasan Turunnya Penambahan Modal ke Garuda Indonesia Jadi Rp 23,67 T
-
Mulai 2026, DJP Bisa Intip Kantong Isi E-Wallet dan Rupiah Digital Masyarakat
-
HUT ke-45, Brantas Abipraya Tampilkan Beragam Inovasi: Dari Tradisi ke Transformasi
-
Rupiah Kalah dari Semua Mata Uang Asia, Ada Apa dengan Ekonomi RI?