Suara.com - Keaslian ijazah milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi saat ini masih dipertanyakan. Sejumlah tokoh pun semakin vokal dalam mempertanyakan ijazah tersebut, salah satunya adalah ahli forensik digital Rismon Hasiholan Sianipar.
Rismon Sianipar bersama Roy Suryo dan dokter Tifa sebelumnya menilai jika ada banyak kejanggalan dalam skripsi yang ditulis oleh Jokowi. Ketiganya pernah mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM) guna mengecek skripsi Jokowi yang berjudul Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta.
Menurut mereka, lembar pengesahan pada skripsi Jokowi tidak memiliki tanda tangan dosen pembimbing yang lengkap. Padahal, tanda tangan tersebut bersifat krusial pada sebuah skripsi karena menunjukkan bahwa skripsi tersebut telah disetujui.
Tak hanya itu, Universitas Gadjah Mada juga menyebut jika Jokowi mengikuti wisuda terlebih dahulu, baru menyerahkan skripsinya sehingga belum lengkap. Pernyataan itu pun dipertanyakan oleh sejumlah alumni UGM karena janggalnya persyaratan dalam mengikuti wisuda.
Melalui akun X resmi miliknya @SianiparRismon, Rismon Sianipar juga menyoroti font atau jenis huruf yang digunakan pada halaman awal skripsi tersebut. Terlihat bahwa skripsi itu menggunakan jenid huruf Times New Roman. Jenis font itu sebelumnya pun menjadi sorotan publik.
Namun, menurut Rismon Sianipar, tahun kelulusan Jokowi kala itu belum tersedia jenis font seperti itu.
Di sisi lain, Rismon Sianipar juga mengunggah lembar pengesahan pada skripsi di salah satu kampus terbaik di dunia, yaitu Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Meskipun sama-sama dibuat pada 1985, tetapi lembar pengesahan skripsi yang dibuat oleh mahasiswa di MIT masih menggunakan mesin ketik.
"Di MIT 1985, lembar pengesahan masih menggunakan IBM Electric Typewriter. Namun di UGM, Joko Widodo sudah menggunakan MS.Word yang belum ada tahun 1985. Sudahlah Jokowi, mengaku saja, rakyat tentu memaafkan kok!" tulis Rismon Sianipar pada keterangan pada unggahannya.
Baca Juga: Waketum Golkar Dukung Polri Hentikan Penahanan Mahasiswi ITB: Sesuai Semangat Demokrasi
IBM Electric Typewriter sendiri merupakan seri awal mesin ketik elektrik yang diproduksi oleh IBM.
Saat ditelusuri, Times New Roman dijadikan font default di Microsoft Word pada 1993 dengan dirilisnya Word 6.3. Font ini juga disertakan dengan Windows 3.1 pada 1992, sehingga mudah diakses oleh pengguna PC. Font tersebut kemudian menjadi font default di Microsoft Word hingga 2007, saat digantikan oleh Calibri.
Unggahan itu pun menuai beragam tanggapan dari publik. Tak sedikit warganet yang masih mencurigai keaslian ijazah Jokowi.
"Menyimak lembar pengesahan tersebut. Tentu akan menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat dan tentunya harus dimaklumi," komentar @opin***********
"Memaafkan dong, tapi konsekuensi hukum tetap harus diproses. Kecuali waktu Jokowi jadi presiden berprestasi, sejahterakan rakyat, lah ini hukum diacak-acak, kroni-kroninya yang tambah kaya, utang nambah. Enak aja!" tambah @all_*****
"Ikut merasakan kerumitan dan susah payah keponakan yang membuat skripsi. Sungguh keterlaluan dan memalukan bila ijazah mantan Presiden Republik Indonesia ini ternyata bener-bener palsu dan penuh rekayasa," timpal @batm********
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam