Suara.com - Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), M Romahurmuziy alias Rommy menilai jika PPP di bawah kepemimpinan M Mardiono telah gagal.
Ia menegaskan bahwa PPP harus fleksibel untuk membuka diri menghadirkan calon ketua umum dari eksternal partai jelang Muktamar PPP 2025.
"Bahwa kepemimpinan saat ini sudah gagal mempertahankan PPP di Senayan. Jadi, untuk dimajukan lagi sebagai caketum jelas sudah sangat tidak layak," kata Rommy dalam keterangannya kepada Suara.com, Rabu 14 Mei 2025.
Ia mengklaim, hampir seluruh DPW dan DPC sangat setuju dengan pernyataannya tersebut.
Untuk itu, kata dia, PPP harus fleksibel dalam membuka diri cari calon ketua umum dari eksternal partai.
"PPP harus fleksibel. Di samping internal, PPP harus membuka diri untuk sourcing Caketum dari luar partai. Tidak perlu kaku memegangi AD/ART yang mensyaratkan caketum harus pernah duduk satu periode kepengurusan sebagai pengurus harian dpp atau ketua majelis," katanya.
"Karena AD/ART itu bukan kitab suci. Dia bisa diubah tanpa syarat apapun oleh muktamirin sepanjang disetujui mayoritas. Dan berlaku seketika di Muktamar," sambungnya.
Rommy pun mendorong sebanyak-banyaknya figur menjadi calon ketua umum partai berlambang kakbah itu.
"Saya sendiri lebih memilih utk mendorong wajah baru utk memimpin partai. Karena PPP butuh energi baru. Energi besar. Bukan untuk berjalan. Tapi untuk melompat. Mengatasi semua rintangan utk kembali ke Senayan 2029," katanya.
Baca Juga: Dadya Manggala Geram, Sebut Ada Elite PPP Jadi Calo, Dagangkan Partai ke Jenderal dan Menteri
Sementara di sisi lain, Rommy juga menyoroti 8 nama yang disebut-sebut sebagai kandidat caketum PPP, di antaranya 3 dari internal dan 5 dari eksternal.
"Internal; Sandi Uno, Sekjen Arwani dan Gus Yasin. Dari eksternal; Gus Ipul, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto," ungkapnya.
Lebih jauh, ia mengemukakan bahwa nama-nama yang muncul tersebut pun disebutnya sudah melakukan berbagai strategi dalam kontestasi politik di tingkat partai tersebut.
"Tentu nama-nama yang muncul tingkat agresivitasnya berbeda. Ada yang sudah sosialisasi dengan DPW atau DPC. Ada yang baru sowan para sesepuh ulama. Ada yang sudah konsolidasi. Ada yang sudah niat, kemudian ngerem."
"Bahkan ada yang diunggulkan tapi masih ditunggu kesediannya. Tapi setidaknya komunikasi itu ada. Baik dengan saya sendiri atau dengan pengurus DPP lainnya. Intinya, dinamika menuju muktamar ini menuju satu arah, mencari ketua umum baru," katanya.
Resistensi
Sebelumnya diberitakan, sejumlah perwakilan Dewan Pimpinan Cabang PPP menolak adanya caketum dari luar partai.
Ketua DPC PPP Jakarta Pusat, Dadya Manggala berharap pelaksanaan Muktamar X PPP menghasilkan terpilihnya ketua baru dari kalangan internal.
Ia berharap tak ada sosok luar partai yang justru mendapatkan jalan pintas untuk mengisi kursi pimpinan lewat Muktamar.
Dadya menyebut ada sejumlah elit partai yang kerap melakukan manuver dengan menjual PPP ke pihak luar.
"Kenapa sih para elite ngasong PPP ke mana-mana? Siapa saja dirayu untuk ambil alih PPP. Ada nama Jenderal Dudung, Pak Amran (Mentan), dan beberapa nama lainnya. Seolah-olah PPP ini murah banget," ujar Dadya kepada wartawan, Rabu 15 Mei 2025.
"Sudah kayak calo saja, PPP didagangin terus. Bukannya mikirin bagaimana PPP bisa bangkit di pemilu nanti, para elite malah sibuk buka lapak," lanjutnya.
Dadya meyakini bahwa PPP masih memiliki banyak kader berkualitas yang tak kalah dari sosok dari luar partai.
"Ada Waketum Amir Uskara, Rusli Efendi, Bang Sandiaga Uno, Bang Haji Syaiful Dasuki (Wamenag era Jokowi), dan Pak Mardiono (Plt Ketum)," jelasnya.
Ia juga mengingatkan para kader agar tidak terpengaruh oleh manuver elite tertentu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Keluar Penjara Dalih Operasi Ambeien, Kejagung Klaim Nadiem Makarim Tetap Diborgol Selama di RS
-
Kejagung Siap Lawan Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan Kasus Chromebook Besok, Bakal Ada Kejutan?
-
MQK Internasional Perdana di Indonesia, Menag Soroti Ekoteologi untuk Atasi Krisis Iklim
-
Aksi Bobby Razia Truk Pelat Aceh Dikecam Pimpinan DPR: Kita Ini NKRI, Tidak Boleh Ada Ego Daerah!
-
Jokowi Beri Arahan ke Petinggi PSI di Bali, Resmi Jadi Ketua Dewan Pembina?
-
Bongkar Borok Kemenag Lewat 5 Saksi, KPK: Kuota Petugas Haji Diduga juga Disalahgunakan!
-
Tragedi Al Khoziny Disorot Dunia, Media Asing Laporkan Kepanikan Orang Tua dan Penyelamatan Santri
-
Ngamuk Kontrak Sekuriti tak Diperpanjang, Pria di Serang Ajak 3 Teman Rusak Aset Pabrik
-
HUT ke-80 TNI 2025 Kapan? Monas Jadi Etalase Kekuatan Pertahanan Bangsa
-
Terima Keluhan Petani, Pimpinan DPR Janji Dorong Pemerintah Bentuk Badan Reforma Agraria