Unggahan video di akun Faizal Asssegaf masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content) karena narasi yang ditulis tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Hentikan Tembakan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, pada Selasa (13/5/2025) mengatakan bahwa kekuatan senjata India yang membuat Pakistan menghentikan tembakan.
Pada Senin (12/5/2025), Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghentikan perdagangan dengan India dan Pakistan untuk mendorong kedua negara menghentikan tembakan.
Kemudian pada hari yang sama, baik New Delhi maupun Islamabad mengumumkan penghentian permusuhan.
“Perlu saya tegaskan: kekuatan senjata India-lah yang memaksa Pakistan menghentikan tembakannya,” ujar Jaiswal dalam sebuah pengarahan saat ditanya tentang keterlibatan negara lain dalam pembicaraan antara India dan Pakistan.
Dia menuturkan bahwa pesan India kepada para pemimpin dunia "jelas dan konsisten", dengan menjelaskan "jika angkatan bersenjata Pakistan menembak, maka angkatan bersenjata India akan membalas; jika Pakistan berhenti, India juga akan berhenti."
Ia menambahkan bahwa pesan tersebut telah disampaikan kepada Pakistan sejak dimulainya Operasi Sindoor.
“Wajar jika banyak pemimpin asing yang mendengar dari kami kemudian menyampaikan kepada mitra bicara mereka di Pakistan,” ucap juru bicara tersebut dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: CEK FAKTA: Kabar Peserta Vaksin TBC Bill Gates Dikasih Bansos Rp150 Ribu
Hubungan antara India dan Pakistan kembali menegang setelah serangan teroris yang terjadi di dekat Kota Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola India, pada 22 April, yang menewaskan 25 warga negara India dan satu warga Nepal.
India menyatakan memiliki bukti bahwa Badan Intelijen Antar-Layanan (ISI) Pakistan terlibat dalam serangan tersebut. Namun, Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif menolak tuduhan India yang mengaitkan Republik Islam Pakistan dengan serangan teroris di Kashmir.
Pada malam 7 Mei, Kementerian Pertahanan India menyatakan bahwa sebagai respons atas serangan teroris di Pahalgam, India melancarkan Operasi Sindoor dan menyerang "infrastruktur teroris" di wilayah Pakistan.
Kementerian itu menegaskan bahwa tidak ada fasilitas militer Pakistan yang diserang dalam operasi tersebut.
Sebaliknya, otoritas Pakistan menyatakan bahwa India telah menyerang lima permukiman di Pakistan, yang menyebabkan sedikitnya 31 orang tewas dan 57 lainnya luka-luka. Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan Islamabad berhak memberikan respons yang setimpal.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Kabar Peserta Vaksin TBC Bill Gates Dikasih Bansos Rp150 Ribu
-
CEK FAKTA: Netanyahu Tolak Rencana Donald Trump Akui Kemerdekaan Palestina, Benarkah?
-
Buntut India-Pakistan, Peresmian Patung Shah Rukh Khan-Kajol Harus Ditunda
-
CEK FAKTA: Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Dapat Bansos Rp 150 Ribu, Benarkah?
-
Sinopsis Gram Chikitsalay, Series Terbaru Vinay Pathak dan Amol Parashar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi