Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia buru-buru membantah dirinya mengajak Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak hijrah ke Partai Golkar.
Sebagaimana diketahui, Emil Dardak merupakan politisi asal Partai Demokrat. Ia bahkan menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur.
Bahlil menegaskan godaan dirinya kepada Emil Dardak bukan berarti mengajak pindah partai. Ia juga membantah menyebut partai dalam ucapannya kepada Emil.
"Nggak. aku nggak bilang ngajak ke partai. Itu kan guyon aja, Pak Emil itu sahabat saya, ya biasa kami satu organisasi dulunya di dunia aktivis jadi guyon-guyon biasa lah," kata Bahlil.
"Nggak usah dibawa ini dan tidak ada juga statement saya untuk pindah dari partai lain ke partai kita kan, nggak," sambung Bahlil.
Diketahui, godaan Bahlil kepada Emil diucapkan Menteri ESDM itu dalam sambutannya di Musda XI Partai Golkar Jawa Timur, Sabtu (10/5).
Bahlil menggoda Emil dengan mengucapkan beringin siap bersama Emil, bila Emil tidak nyaman di rumah yang sekarang.
Bahlil menegaskan rumah yang dimaksud dalam ucapannya adalah rumah yang ditempati Emil di Trenggalek, Jawa Timur.
"Rumah itu kan bisa dari rumah dia di Trenggalek, sahabat aku," kata Bahlil.
Baca Juga: Megawati Sindir Ijazah Jokowi, Golkar: Pembuktiannya di Proses Hukum
Dukung Keputusan Musda XI Jatim
Di sisi lain, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh keputusan Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (10/5/2025) malam.
"Kami menghargai demokrasi yang ada, jadi mekanisme musda tetap berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar, peraturan organisasi, serta tetap dalam kerangka pelaksanaan kerja partai," ujar Bahlil dalam konferensi pers usai membuka Musda XI Partai Golkar Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya.
Bahlil menekankan bahwa DPP tidak akan melakukan intervensi terhadap pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jatim.
"Seluruh mekanisme musda berjalan sesuai dengan aturan internal partai," ujarnya.
Menanggapi munculnya calon tunggal dalam musda kali ini, Bahlil menyatakan bahwa keputusan sepenuhnya berada di tangan peserta forum.
Berita Terkait
-
Megawati Sindir Ijazah Jokowi, Golkar: Pembuktiannya di Proses Hukum
-
Dosen UGM Nilai Bahlil Keliru Ingin Alihkan Impor BBM dari Singapura ke AS: Berpotensi Masalah Baru
-
Prabowo Ultimatum Premanisme Berkedok Ormas, Golkar: Konsekuensi Kalau Ingin Maju
-
Golkar Sebut Kasus Hukum Hasto Bukan Ganjalan Bagi PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo
-
Golkar Respons Kelakar Megawati Sebut Ada Presiden Kangen Nasgor Buatannya: Tanda Baik-baik Saja
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'