"Dulu saya dianggap remeh, bahkan keluarga pun sempat menganggap pekerjaan ini rendah. Tapi saya tetap jalani, sambil kuliah agar tidak dianggap sebelah mata," tuturnya.
Setelah menjadi PNS, Arifin dipercaya menjadi koordinator armada pengangkut sampah. Namun tanggung jawab itu tak membuatnya lepas tangan.
Jika ada petugas lain yang berhalangan, Arifin tak segan turun tangan langsung mengangkut sampah sendiri.
Dedikasinya tidak berhenti di sana. Ketika kemudian diberi amanah mengurus Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Arifin tetap aktif mengangkut sampah menggunakan mobil pick up operasional yang seharusnya hanya untuk koordinasi.
"Itu atas inisiatif saya sendiri. Mobil itu saya pakai tiap hari buat bantu angkut sampah. Karena saya tahu, kerja kita di lapangan itu nyata, dan harus ada yang peduli untuk kebersihan," jelasnya.
Semangat Arifin dalam bekerja bukan hanya soal tanggung jawab, tetapi juga nilai. Baginya, pekerjaan yang bersentuhan dengan sampah adalah bentuk pengabdian tertinggi.
"Saya selalu bilang ke teman-teman, jangan pernah merasa kecil. Pekerjaan kita ini mulia. Di Al Quran pun disebutkan "kebersihan adalah bagian dari iman."
Kini, setelah lebih dari dua dekade mengabdi, Arifin mendapat kepercayaan untuk mengemban tugas yang jauh lebih besar.
Baca Juga: PLN Tak Hanya Jual Listrik: Buktikan Komitmen Lingkungan dengan Kelola Sampah
Namun semangat dan visinya tetap sederhana. Bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih dan masyarakat yang berdaya.
Ia mengaku bupati Andi Asman berpesan agar bisa membuat wilayah kerjanya bersih, damai dan tentram.
"Saya ingin wilayah kerja saya bersih dan hidup. Tidak hanya dari sisi lingkungan, tapi juga manusianya. Kita integrasikan dengan program pemerintah daerah dan pusat, agar pembangunan tidak setengah-setengah," ucapnya dengan antusias.
Ia juga meyakini bahwa keberhasilan kariernya tak lepas dari dukungan orang-orang terdekat. Ada keluarga atau pun sahabatnya.
"Tentunya keluarga dan sahabat sangat berjasa. Mungkin ini makna dari punya banyak teman. Itu rezeki juga," tuturnya.
Di akhir perbincangan, Arifin bercerita tentang seorang rekannya sesama pengangkut sampah yang berhasil naik haji dari hasil memilah dan menjual sampah setiap hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Misteri Saluran Air Sawah Besar: Proyek Gali Gorong-gorong Temukan Kuburan China Kuno Era 1960
-
Geger Ijazah Jokowi: ANRI Tak Simpan Salinan Primer, Gugatan di KIP Ungkap Fakta Baru Mengejutkan
-
Siang Ini Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Ramaphosa, Malam Hari Gelar Jamuan Makan
-
Nekat Beraksi di Siang Bolong, Begini Tampang Maling HP di Jaktim: Berpeci dan Jaket Ojol
-
Panggil Para Komisioner KPU, Komisi II DPR Bakal Pertanyakan Penggunaan Jet Pribadi Rp90 Miliar
-
PLN dan KAI Tandatangani Nota Kesepahaman Rencana Kerja, Siap Elektrifikasi Jalur Kereta Indonesia
-
KPK Beberkan Biang Kerok Penyidikan Korupsi Kuota Haji Berlarut-larut, Ternyata Ini Alasannya
-
Gurita Korupsi Pertamina: KPK Ungkap Kaitan Eks Direktur dengan Riza Chalid di Kasus Suap Katalis
-
Dana DKI Jakarta Rp14,6 Triliun Mengendap di Bank: Gubernur Pramono Ungkap Alasannya!
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya