Hamas Serukan Penghentian Bantuan Udara ke Gaza
Kelompok Hamas juga menyampaikan seruan kepada negara-negara Barat untuk menghentikan metode bantuan lewat udara.
Mereka menilai cara ini justru menimbulkan kekacauan baru dan berpotensi menambah jumlah korban di tengah kondisi krisis kemanusiaan di Gaza yang belum mereda.
Di sisi lain, Pemerintah China memang sempat menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan ke Gaza. Namun, hal tersebut belum direalisasikan dalam bentuk pengiriman langsung, apalagi lewat metode udara.
Pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa bantuan akan diberikan setelah gencatan senjata benar-benar diterapkan.
"Kami mendukung pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata dan akan terus memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza serta melakukan upaya keras untuk dimulainya kembali rekonstruksi pascaperang," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing, Kamis (16 Januari 2025).
China Siap Kirim Bantuan Jika Gencatan Senjata Diberlakukan
Dalam pernyataannya, Guo Jiakun juga menekankan bahwa China mendorong penyelesaian damai atas konflik di Gaza dan siap mendukung proses rekonstruksi jika kondisi keamanan memungkinkan.
Namun hingga kini, belum ada konfirmasi bahwa China telah menyalurkan bantuan langsung ke Gaza melalui udara.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa klaim video yang menyebut China kirim bantuan udara ke Gaza adalah tidak akurat dan menyesatkan.
Penyebaran informasi semacam ini perlu diluruskan agar masyarakat tidak tersesat dalam narasi propaganda yang belum terbukti kebenarannya.
Dengan demikian, video viral yang mengklaim bahwa China telah menjatuhkan bantuan makanan dan obat-obatan ke Gaza melalui udara merupakan disinformasi.
Fakta menunjukkan bahwa pengiriman tersebut dilakukan oleh Amerika Serikat dan berujung pada tragedi kemanusiaan.
Kesimpulan
China belum mengirim bantuan udara ke Gaza pada April 2024. Video yang beredar luas di media sosial merupakan momen pengiriman bantuan oleh Amerika Serikat, yang justru berujung pada insiden tragis di tengah krisis kemanusiaan.
Tag
Berita Terkait
-
Ancaman Hoaks dan Krisis Literasi Digital di Kalangan Pelajar Indonesia
-
Legislator PKB Beri Peringatan Keras ke Prabowo: Awas Jebakan Israel di Misi Pasukan Perdamaian Gaza
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Heimir Hallgrimsson Sebut Israel Layak Disanksi
-
Profil Melanie Shiraz, Miss Israel 2025 yang Jadi Sorotan karena Tatapan ke Miss Palestina
-
Miss Israel Bantah Menatap Sinis ke Miss Palestina, Anggap Netizen Lebay
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh