“Ekonomi Indonesia juga dipengaruhi banyaknya perang yang menyebabkan krisis dunia. Seperti laju pertumbuhan ekonomi yang hanya 4,8 persen di kuartal pertama dari target 5 persen,” ungkapnya.
Dampaknya nyata daya beli masyarakat menurun, pengeluaran berkurang, produksi industri menurun, dan terjadi peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Akibatnya, pengangguran meningkat dan memicu potensi meningkatnya angka kriminalitas di masyarakat.
“Fenomena itu membuat daya beli menurun, masyarakat mengurangi pengeluaran, produksi turun sehingga terjadi PHK, bertambahnya pengangguran dan memicu kriminalitas. Itu berdampak pada kehidupan sosial," imbuh JK.
Dari Proteksionisme hingga Tantangan Teknologi
JK juga menyoroti tren proteksionisme ekonomi yang kembali merebak di banyak negara.
Menurutnya, kebijakan perdagangan global saat ini semakin tertutup, mirip dengan kondisi di abad ke-19.
“Sekarang sudah saling menjaga dan kembali ke perdagangan di abad 19,” katanya.
Selain itu, tantangan lain yang harus dihadapi Indonesia adalah kesenjangan ekonomi dan sosial, lemahnya supremasi hukum.
Baca Juga: Teknologi AI dengan Sentuhan Manusia: Cara Baru Melayani Pelanggan di Era Digital
Serta perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang perlahan menggantikan fungsi manusia di banyak sektor.
“Saya ingin menegaskan bahwa sebuah negara susah berjalan dengan baik tanpa penegakan hukum,” tegas JK lagi, mengingatkan pentingnya keadilan dan stabilitas hukum sebagai fondasi pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Jangan Menuju Negara Gagal, Pemerintah Harus Kuat dan Efektif
Dalam penutupnya, JK memberi peringatan keras bahwa jika kondisi perekonomian terus memburuk, Indonesia bisa berada di ambang negara gagal.
Namun, ia juga memberikan harapan bahwa hal ini masih bisa dicegah.
"Caranya adalah pemerintahan yang harus kuat, memimpin dengan baik, efektif dan tegas, transparan serta menjamin stabilitas keamanan masyarakat," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN