Suara.com - Transportasi kini menjadi salah satu sektor penyumbang emisi karbon terbesar di dunia. Di kawasan Asia-Pasifik, dampaknya semakin terasa seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan urbanisasi yang masif.
Untuk menghadapi tantangan ini, para ahli merekomendasikan enam langkah strategis yang perlu segera diterapkan dalam komitmen iklim nasional atau Nationally Determined Contributions (NDCs) masing-masing negara.
Menurut International Energy Agency (IEA), sektor transportasi menyumbang sekitar 16% dari total emisi karbon dioksida global. Di Asia, angka ini bahkan bisa lebih tinggi. Sayangnya, banyak negara di kawasan ini belum sepenuhnya memasukkan sektor transportasi dalam strategi iklim nasional mereka.
“Dengan mengintegrasikan enam langkah ini ke dalam NDCs, negara-negara Asia dapat memperkuat upaya global dalam mengatasi perubahan iklim,” tulis laporan terbaru dari para peneliti kebijakan transportasi berkelanjutan.
Melansir laman World Economic Forum, Selasa (27/5/2025) menyajikan enam strategi yang bisa diadopsi negara-negara Asia untuk menuju transportasi berkelanjutan.
1. Menetapkan Target Emisi
Langkah pertama adalah menetapkan target pengurangan emisi khusus untuk sektor transportasi, termasuk angkutan barang. Target ini perlu selaras dengan jalur 1,5°C sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Paris.
Data dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa untuk menjaga suhu bumi tidak naik lebih dari 1,5°C, emisi CO global harus turun sebesar 45% pada 2030 dibandingkan tingkat emisi pada 2010.
2. Meningkatkan Kualitas dan Akses Transportasi Publik
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Jadi Kenyataan Tak Terhindarkan, Bagaimana Memperkuat Ketahanan?
Transportasi publik yang andal dapat menjadi solusi mobilitas perkotaan yang ramah lingkungan. Pemerintah perlu mengalokasikan investasi untuk memperluas jaringan bus, kereta, dan layanan umum lainnya agar masyarakat tidak lagi bergantung pada kendaraan pribadi.
Studi dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) menyebutkan bahwa sistem Bus Rapid Transit (BRT) dapat memangkas emisi hingga 40% dibandingkan penggunaan mobil pribadi.
3. Mendorong Penggunaan Kendaraan Listrik
Transisi ke kendaraan listrik menjadi kunci penting dalam menurunkan emisi transportasi. Selain memberikan insentif, pemerintah juga perlu menghapus subsidi bahan bakar fosil secara bertahap.
Di Indonesia, pemerintah menargetkan 2,1 juta kendaraan listrik beroperasi pada 2030. Sementara itu, China sudah memimpin pasar global dengan penjualan lebih dari 10 juta unit pada 2022.
4. Meningkatkan Ketahanan Infrastruktur
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Jokowi Bicara Blak-blakan, Ungkap Perannya dalam Mendukung dan Bekerja Keras untuk PSI
-
Dasco Sebut Anggota DPR 'Nombok' Saat Reses, Pengeluaran Tak Terduga Sulit Dilaporkan di Aplikasi
-
Gelar SE dan MM Iriana Jokowi Dipermasalahkan, Dosan UMS Beri Kesaksian
-
Hati Ibunda Nadiem Makarim Hancur, Seret Nama Tom Lembong dan Hasto: Anak Kami Bersih!
-
Praperadilan Ditolak, Orang Tua Nadiem Kecewa Berat: Anak Kami Bersih, Ini Mematahkan Hati
-
Tolak Bayar Utang Kereta Cepat, Keluarga Menkeu Purbaya Diteror Santet?
-
Berhasil Minta Salinan Ijazah Jokowi ke KPU DKI, Roy Suryo Ngaku Dibantu Sosok Ini
-
Deretan Fakta Viral Mbah Tarman: Mahar Cek Rp3 Miliar Kosong, Eks Napi dan Dituduh Curi Motor Mertua
-
Bantah Ditanya 'Uang Haram' Korupsi Haji, Anggota DPRD Mojokerto Beberkan Ini Usai Diperiksa KPK
-
Erick Thohir: Indonesia akan Hadapi Gugatan Israel soal Atlet Dilarang di Kejuaraan Senam 2025