Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tengah mendalami motif di balik kasus perundungan atau bullying hingga menewaskan siswa kelas II SD di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Pendalaman dilakukan untuk memastikan apakah perundungan yang diduga dilakukan kakak kelas korban tersebut benar dilatarbelakangi perbedaan agama dan suku.
"Kami sedang menggali informasi dan fakta motif kejadian yang memilukan tersebut," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Aris Adi Leksono kepada wartawan, Sabtu (31/5/2025).
Kekinian, kata Aris, KPAI juga tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kementerian terkait agar hak-hak korban dapat terpenuhi. Terutama berkaitan dengan penegakan hukum dan keadilan.
"Serta pendampingan dan pemulihan terhadap keluarga korban," katanya.
Aris menilai peristiwa perundungan yang terus berulang terjadi di satuan pendidikan ini menunjukkan perlunya optimalisasi edukasi serta sosialisasi terkait upaya pencegahan dan penanganan kekerasan.
Di sisi lain juga diperlukan penguatan pendidikan karakter yang berbasis pengamalan.
"Sehingga terwujud lingkungan yang toleran, peduli, saling menghormati dan tolong menolong, dan yang pasti anti kekerasan," tuturnya.
Merujuk Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Permendikbudristek Nomor 45 Tahun 2023, Aris menilai peristiwa yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu ini masuk dalam kategori kekerasan perundungan dan diskriminasi.
Baca Juga: Go Min Si Diterpa Isu Bullying, Agensi Mystic Story Tegas Membantah
"Terkait ini bentuk hate crime perlu pembuktian lebih lanjut," ujarnya.
Diduga Terkait Perbedaan Suku dan Agama Berdasar informasi yang beredar kasus dugaan perundungan ini diduga dilatarbelakangi perbedaan suku dan agama. Pelaku merupakan kakak kelas dan teman korban.
Korban yang baru berusia 8 tahun itu sempat dirawat di RSUD Indrasari Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau pada Senin, 26 Mei 2025. Namun tak lama setelah itu korban yang terluka akibat dugaan tindak penganiayaan tersebut dinyatakan meninggal dunia.
Jasad korban dikabarkan juga telah dilakukan autopsi. Tindakan autopsi ini disaksikan langsung oleh pihak keluarga.
Berdasar hasil autopsi ditemukan sejumlah luka memar pada jasad korban. Di antaranya di bagian perut sebelah kiri bawah dan tungkai atas sebelah kiri sisi depan.
Sementar itu Komisioner KPAI, Dian Sasmita mengingatkan seluruh masyarakat untuk tidak menormalisasi kasus bullying yang terjadi dimana pun.
Berita Terkait
-
Siswa SD di Riau Meninggal, KPAI : Normalisasi Bullying Sama dengan Menerima Kekerasan
-
7 Fakta Senioritas PPDS Undip, Ungkap Borok 'Kejahatan Terstruktur' Pendidikan Dokter
-
Siswa SD di Riau Tewas Diduga Dibully karena Beda Agama, Pemerintah Dituntut Serius Soal Bullying
-
Go Min Si Diterpa Isu Bullying, Agensi Mystic Story Tegas Membantah
-
KPAI Desak KDM Hentikan Kirim Siswa ke Barak, Ini Alasannya
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Sudah Lama Jadi Tersangka, KPK Panggil Sekjen DPR RI Indra Iskandar Kasus Korupsi Rumah Jabatan
-
Dor...! Lepaskan Tembakan saat Diamuk Warga di Tambora, 2 Pelaku Begal Senpi Kritis
-
Krisis Lahan, 11 TPU di Jakarta Ini Masih Terima Pembuatan Makam Baru
-
Dikira Dilempar Batu, Rumah Warga di Cengkareng Jakbar Terkena Peluru Nyasar
-
Menkeu Purbaya Bilang Rugi Simpan di Giro, KDM: Tidak Mungkin Juga Kan Pemda Nyimpan Uang di Kasur
-
Pakar Sebut Wacana Prabowo Prioritaskan Bahasa Portugis di Sekolah Politis: Kepentingan Relasi Aja
-
Berstatus Tersangka, KPK Kembali Periksa Sekjen DPR Indra Iskandar, Bakal Ditahan?
-
Keracunan Massal di MTS Malang, Polisi Tunggu Hasil Uji Sampel MBG Sebelum Menentukan Langkah Hukum
-
Ajak Bakar Mabes Polri, TikTokers Laras Faizati Curhat Lewat Surat di Penjara, Begini Isinya!
-
Begini Rekayasa Lalin Selama Jakarta Running Festival 2526 Oktober, Sejumlah Jalan Ditutup