Suara.com - Sebuah lembaga riset bernama Global Research on Economics, Advance Technology and Politics (GREAT) Institute resmi diperkenalkan ke publik pada Selasa (3/6/2025) di Jakarta Selatan.
Lembaga ini menyebut dirinya membawa misi besar yakni mendukung pemikiran Presiden Prabowo Subianto yang digambarkan sebagai progresif revolusioner.
Lembaga ini dipimpin oleh Syahganda Nainggolan sebagai Ketua Dewan Direktur, didampingi Moh Jumhur Hidayat sebagai Ketua Dewan Pembina. Keduanya dikenal aktif di berbagai forum kebangsaan, namun juga cukup sering tampil dengan sikap yang keras terhadap kebijakan pemerintah di masa lalu.
Syahganda mengatakan, kehadiran GREAT bukan untuk memperbanyak wacana, melainkan menjadi “mitra berpikir strategis” bagi Presiden Prabowo.
“Lembaga ini didirikan untuk menjadi mitra berpikir strategis pemikiran Presiden Prabowo Subianto yang sangat progresif revolusioner dan berpihak kepada kepentingan rakyat Indonesia,” beber Syahganda Nainggolan kepada wartawan, Selasa (3/5/2025).
Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa lembaga ini sejak awal secara ideologis berada dalam orbit kekuasaan.
Meskipun, di satu sisi Syahganda menyebut GREAT bakal tetap menjaga independensi dan terbuka untuk dialog dari berbagai kalangan.
“Kami tidak hadir untuk ditunggangi siapa pun, melainkan untuk memperkaya opsi kebijakan melalui pendekatan yang ideologis, rasional dan progresif,” kata Syahganda Nainggolan.
Lebih lanjut, Syahganda mengaku ingin menghidupkan kembali ruang nalar yang jernih dan produktif dalam perumusan kebijakan publik.
Baca Juga: Dipuji-puji karena Dietnya Berhasil, Prabowo Pangling Lihat Megawati: Ibu Luar Biasa!
Sebagai bagian dari kegiatan awalnya, GREAT mengadakan kuliah umum bertajuk GREAT Lecture dengan menghadirkan sejarawan asal Australia yang dikenal karena kritiknya terhadap struktur ketimpangan global, Greg Poulgrain.
Kemudian, akan didatangkan juga pakar AI dan hukum pidana dari Oxford University, Utkarsh Saxena.
GREAT juga telah menggelar diskusi bertema “Prabowonomics” dengan menghadirkan sejumlah ekonom seperti Hatta Rajasa, Anthony Budiawan, Tito Sulistiyo, Dian Masyita, dan Perdana Wahyu Santosa.
Diskusi tersebut lebih banyak membahas narasi ekonomi kerakyatan yang diklaim menjadi pijakan kebijakan Prabowo.
Lembaga ini membentuk beberapa desk tematik, mulai dari ekonomi, energi dan pangan, hingga transformasi digital dan geopolitik. Setiap desk disebut diisi oleh peneliti lintas generasi, meskipun tidak dijelaskan secara rinci siapa saja yang tergabung dan apa kontribusinya sejauh ini.
Rencananya, Syahganda juga menyatakan akan menggandeng sejumlah kampus dan lembaga riset, baik dalam negeri maupun luar negeri. Langkah ini diklaim sebagai bagian dari upaya memperluas jaringan intelektual dan memperkuat basis data untuk kebijakan publik.
Berita Terkait
-
Dipuji-puji karena Dietnya Berhasil, Prabowo Pangling Lihat Megawati: Ibu Luar Biasa!
-
Di Tengah Momen Prabowo-Megawati Bisik-bisik hingga Bercanda, Gibran Bilang Begini
-
Ngaku Tak Sudi Rakyat Ditipu, Prabowo: Pejabat dan Pemimpin yang Melanggar, Laporkan!
-
Klaim Tak Pandang Parpolnya, Prabowo Siap Pecat Pejabat Bobrok: Lebih Baik Mundur Ketimbang Dicopot!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia
-
Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
-
Ini Klarifikasi Anak Menkeu Baru Usai Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA', Kini Singgung Ternak Mulyono
-
Sapu Bersih Kabinet Jokowi? Presiden Prabowo Diprediksi Gergaji Menteri Titipan Oktober Ini