Suara.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi merespons proyeksi International Monetary Fund (IMF) soal angka pengangguran di Indonesia pada 2025 akan mencapai 5,0 persen.
Menurut Hasan Nasbi, analisis dari IMF tersebut menjadi masukan bagi pemerintah untuk melakukan antisipasi.
Diketahui, proyeksi dari IMF itu membuat angka pengangguran di Indonesia menjadi tertinggi nomor dua di kawasan Asia setelah China yang konsisten menyentuh angka 5,1% sejak tahun lalu.
Adapun proyeksi IMF tertuang dalam World Economic Outlook edisi April 2025, menyebut angka pengangguran Indonesia akan naik, menjadi 5,1% pada 2026 mendatang.
"Ya analisis dari lembaga-lembaga seperti IMF tentu jadi masukan yang sangat penting bagi pemerintah untuk antisipasi, untuk menjaga supaya kita tetap baik ekonominya, menjaga supaya pertumbuhannya juga lebih baik lagi. Ini masukan lah," kata Hasan di kantor PCO di Gedung Kwarnas, Selasa (3/6/2025).
Meski demikian, Hasan membeberkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru. Ia berujar angka pengangguran terbuka justru mengalami penurunan.
"Sampai bulan ini justru angka pengangguran terbuka itu turun dari 4,8 ke 4,7. 4,82 ke 4,76. Itu artinya angka pengangguran orang-orang yang benar-benar nganggur itu turun," kata Hasan.
Sementara itu, masih berdasarkan data BPS, Hasan berujar angka pekerja penuh waktu mengalami kenaikan dari 65,6 persen menjadi 66,2 persen.
"Hampir 1 persen. Yang setengah pengangguran itu juga turun. Dari 8,5 menjadi 8, 8 persen. Jadi ada indikator-indikator yang menunjukkan bahwa memang terjadi pemutusan hubungan kerja. Tapi penciptaan lapangan kerja baru juga terjadi dan itu lebih banyak," kata Hasan.
Baca Juga: Job Fair Bekasi: Alarm Krisis Lapangan Kerja dan Potensi Kriminalitas?
Sementara untuk pengangguran absolut, Hasan mengatakan ada tambahan sekitar 83 ribu orang. Tetapi ia menegaskan penambahan angka penganguran absolut tidak hanya karena PHK, melainkan dari peningkatan jumlah usia angkatan kerja.
"Saya tiba-tiba dari anak sekolah, selesai sekolah, jadi angkatan kerja baru kan, belum dapat kerja. Jadi itu yang disebut dengan pengangguran absolut, jumlahnya bertambah 83 ribu karena ada usia-usia yang masuk ke dalam usia kerja," kata Hasan.
"Jadi sejauh ini, indikator-indikator yang seperti ini, kita masih cukup baik dan masih cukup untuk membuat bangsa kita optimis, dan ke depan tentu pemerintah akan mengeluarkan berbagai kebijakan-kebijakan," sambungnya.
Menaker Klaim Pengangguran Turun
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan tingkat pengangguran pada Februari 2025 sebagaimana data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) sebesar 4,76 persen, turun 0,06 persen poin dibandingkan dengan angka pada Februari 2024.
Yassierli menyebut angka itu saat merespons pertanyaan mengenai proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang memprediksi tingkat pengangguran (unemployment rate) di Indonesia mencapai 5 persen pada 2025.
"Proyeksi boleh saja, tetapi kalau dari Sakernas, kemarin sudah turun ya 4,76," kata Yassierli menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (2/6).
Yassierli melanjutkan pemerintah menggunakan data Sakernas untuk mengetahui tingkat pengangguran dan untuk saat ini data terbaru merupakan data dari Sakernas pada Februari 2025.
Yassierli mengatakan tantangan pemerintah ke depan menjaga angka pengangguran itu tidak naik, terutama pada Agustus 2025, saat banyak mahasiswa lulus dari kuliahnya.
"Yang menjadi tantangan nanti adalah Sakernas Agustus ya, ketika lulusan dari institusi pendidikan itu sudah lulus. Itu yang nanti harus kita cari ya (jalan keluarnya, red)," kata Menaker.
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2025, yang diakses dari laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2025 mencapai 153,05 juta orang, naik 3,67 juta orang dibandingkan Februari 2024.
Kemudian, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada Februari 2025 naik sebesar 0,80 persen poin dibandingkan dengan Februari 2024.
Dari sumber survei yang sama, jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2025 sebanyak 145,77 juta orang, naik 3,59 juta orang apabila dibandingkan Februari 2024.
Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 sebesar 4,76 persen, turun 0,06 persen poin dibandingkan TPT pada Februari 2024.
IMF, sebagaimana dikutip dari World Economic Outlook Edisi April 2025, memproyeksikan tingkat pengangguran (unemployment rate) Indonesia mencapai 5 persen pada tahun 2025, naik dari angka tahun lalu, 4,9 persen.
Tingkat pengangguran versi IMF merupakan persentase angkatan kerja yang menganggur ataupun masih mencari pekerjaan. Sementara data Sakernas terbaru menunjukkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2025 mencapai 153,05 juta orang.
Berita Terkait
-
IMF: Pengangguran Indonesia Terburuk Kedua di Asia! Apa Kabar Job Fair?
-
Job Fair Bekasi: Alarm Krisis Lapangan Kerja dan Potensi Kriminalitas?
-
Angka Pengangguran Tinggi, Banyak Gen Z Kepincut Geluti Bidang Ini
-
7 Fakta Antrean Pencari Kerja di Bekasi Membludak, Jumlah Pengangguran Naik Ekstrem?
-
Bisa Jadi Boomerang, Gen Z Dinilai Banyak Sumbang Pengangguran di Indonesia
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos
-
Didukung Senior dan Mayoritas DPW, Eks Mendag Agus Suparmanto Dideklarasikan Maju Jadi Caketum PPP
-
Menpar Widiyanti Disebut Mandi Pakai Air Galon Saat ke Pelosok