Suara.com - Kasus dugaan ijazah palsu milik mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi hingga kini belum menemukan titik terangnya. Meskipun Direktorat Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri telah menyatakan bahwa ijazah Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi adalah asli.
Sejumlah pihak masih mempertanyakan proses uji laboratorium forensik (labfor) yang dilakukan oleh Bareskrim Polri, salah satunya adalah ahli forensik digital Rismon Sianipar. Ia dikenal sebagai salah satu orang yang vokal dalam kasus ini.
Baru-baru ini, Rismon Sianipar menantang para ahli dari pihak Jokowi atau Bareskrim Polri untuk bertemu secara langsung dan membuktikan hasil uji laboratorium forensik yang mereka lakukan terhadap ijazah Jokowi.
Hal itu disampaikan Rismon Sianipar dalam cuplikan video yang dibagikan oleh akun X @ronaldy596 pada 3 Juni 2025. Dalam rekaman tersebut, Rismon Sianipar terlihat duduk di sebelah dokter Tifa dan Roy Suryo.
Rismon Sianipar menyayangkan bagaimana negara memperlakukan mereka sebagai para peneliti yang meneliti ijazah Jokowi menggunakan ilmu. Sedangkan, penjahat seperti koruptor memberikan kerugian yang lebih besar namun seringkali mendapat hukuman yang ringan.
"Jadi kalau kita lihat kasus-kasus korupsi sendiri, hukumannya cuma 6 tahun, padahal negara dirugikan Rp 300 triliun. Kita yang menggunakan otaknya tanpa ada yang bayar, tidak bias, bahkan bisa dipertentangkan, diseminarkan secara nasional maupun internasional siap untuk diadu, tetapi sampai saat ini satu pun ahli forensik dari pihak sana tidak mau muncul, yang ada adalah online," ujar Rismon Sianipar.
Rismon Sianipar menyebut bahwa ahli dari pihak Jokowi hanya ingin bertemu secara daring. Ia menilai hal itu sangat disayangkan karena pertemuan tanpa tatap muka tidak lebih leluasa.
"Kalau online, itu bisa sesukanya. Tetapi kalau tatap muka, kita bawa alat masing-masing," katanya lagi.
Oleh karena itu, Rismon Sianipar menantang para ahli dari pihak Joko Widodo untuk menyelesaikan perkara ini secara ilmiah, alih-alih menghabiskan waktu dengan mengikuti persidangan kelak.
Baca Juga: Bandingkan 3 Ijazah Lainnya dengan Milik Jokowi, Roy Suryo Bantah Bareskrim: Identik dari Mana?
"Saya tantang dari pihak Pak Jokowi ayo, daripada anda sibuk menghadiri sidang nanti dan ditanyakan proses akademik mulai dari A sampai Z, kenapa tidak kita lakukan seminar nasional atau seminar internasional?" sambung Rismon Sianipar.
Rismon Sianipar juga menyoroti bagaimana cara Bareskrim Polri menguji ijazah Jokowi hingga hasilnya menyebut bahwa ijazah tersebut identik dengan yang asli.
"Bawa ahli-ahli dari pihak Pak Jokowi, ahli-ahli dari kami, ahli-ahli dari universitas, karena ini ilmu sangat sederhana, sangat, sangat sederhana. Tetapi penjelesan dari Dirtipidum yang menyimpulkan bahwa dengan diraba, dirasakan ada cekungan terhadap atau atas lembar pengesahan skripsi tersebut lalu disimpulkan ada atau yang merupakan produk dari letterpress, itu merupakan kesimpulan yang sangat-sangat memalukan," imbuhnya lagi.
Rismon Sianipar meminta agar Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto juga menaruh perhatian pada kasus ini. Menurutnya, kesimpulan yang diberikan oleh Bareskrim Polri memalukan.
"Pak Prabowo Subianto, bagaimana laboratorium forensik Mabes Polri menyimpulkan hanya dengan meraba, merasakan, lalu disimpulkan bahwa itu produk dari letterpress. Ini memalukan, Pak Prabowo Subianto. Negara besar seperti kita, kesimpulan forensiknya hanya dengan meraba, merasakan ada cekungan," sambung Rismon Sianipar.
Pada akhir video, Rismon Sianipar menyarankan agar Prabowo Subianto mengganti Listyo Sigit Prabowo dari jabatan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon