Suara.com - Sebuah postingan diunggah akun Facebook bernama 'Babylicious lovely Calliope'. Akun tersebut mengunggah sebuah gambar perempuan mirip Najwa Shihab.
Dalam foto yang diunggah itu, sosok Najwa Shihab yang mengenakan baju hitam tampak diapit oleh dua orang pria berseragam polisi dengan mengenakan masker.
Dalam narasinya, akun tersebut menulis:
"Akhir tragis dari karier Najwa Shihab! berita pagi ini mengejutkan seluruh rakyat Indonesia!"
"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi seluruh Indonesia, selamat tinggal, Najwa Shihab,"
Postingan soal Najwa Shihab itu sendiri diunggah pada Selasa (3/6/2025) pukul 10.37 WIB. Hingga Rabu (4/6) pukul 18.42 WIB, postingan itu mendapatkan 18 repons.
Lantas benarkan postingan tersebut?
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Suara.com kemudian mencoba menelusuri tautan yang disematkan oleh akun yang memposting unggahan tersebut. Setelah diklik, tautan terhubung dengan sebuah artikel berita 'detiknews' dengan judul "Bank Sentral Indonesia menggugat Najwa Shihab atas pernyataan yang dia buat di televisi,".
Baca Juga: CEK FAKTA: Lowongan Kerja Relawan Iduladha Bergaji Rp 5 Juta, Benarkah?
Setelah diteliti lebih lanjut, tulisan di artikel tersebut berisi terkait rangkuman wawancara antara Najwa Shihab dengan Deddy Corbuzier.
Yang mencurigakan adalah, postingan tersebut terkesan diunggah oleh media ternama Detik.com. Namun setelah ditelusuri, menu-menu yang ada di artikel itu tidak bisa dibuka.
Seperti menu home, berita, termasuk di kolom pencarian tidak bisa dibuka meski sudah berapa kali coba diklik. Tampilan dari artikel itu juga tidak biasa layaknya tampilan artikel berita Detik.com pada umumnya.
Makin ditelusuri, di dalam artikel tanya jawab antara Deddy Corbuzier dengan Najwa Shihab itu ternyata berisi tentang panduan untuk menghasilkan uang yang disebutnya di Awan Ledgerix.
Apa itu Awan Ledgerix?
Disitat dari situs resminya, Awan Ledgerix diperkenalkan sebagai platform modern untuk investasi dan perdagangan aset kripto, saham, dan komoditas, Awan Ledgerix menjanjikan kemudahan, kecepatan, dan keuntungan dari satu tempat.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Lowongan Kerja Relawan Iduladha Bergaji Rp 5 Juta, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Benarkah Nikita Mirzani Bebas Usai Berkas Kasusnya Dinyatakan Lengkap?
-
Live TikTok Bareng dan Bercanda, Bukti Nathalie Holscher Akur dengan Sule
-
CEK FAKTA: Salah! Pendaftaran Bansos Go Digital Rp 1,5 Juta Per Keluarga dari Kemensos
-
CEK FAKTA: Penemuan Candi Wisnu di Dasar Laut Bali Berusia 5000 Tahun Lebih!
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun