Suara.com - Wacana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk merelokasi kucing ke Pulau Tidung Kecil di Kabupaten Kepulauan Seribu mendapat penolakan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ketimbang membuat Pulau Kucing, Pramono justru diminta untuk memperbanyak Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan oleh anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Francine Widjojo. Alasannya memberikan usulan puskeswan itu karena Pemprov DKI Jakarta dianggap belum memenuhi kewajiban untuk memberikan layanan kesehatan hewan. Hal itu, menurut anggota Komisi B termaktub dalam Pasal 8 Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelayanan Puskeswasn.
“Menurut Permentan Nomor 64 Tahun 2007, puskeswan harus ada di satu wilayah dengan budaya memelihara hewan yang tinggi atau memiliki kepadatan hewan lebih dari 2.000 ekor,” bebernya yang dikutip pada Kamis (5/6/2025).
Menurutnya, berdasar pasal di Permentan, setiap kecamatan di Jakarta sediktnya wajib memiliki satu puskeswan.
“Jika mengacu pada Permentan tersebut, DKI Jakarta yang memiliki 44 kecamatan setidaknya harus memiliki 15 puskeswan,” ungkapnya.
Menurut Direktur Lembaga Bantuan Hukum PSI itu, keberadaan kucing liar di Jakarta diperkirakan mencapai 1,5 juta ekor. Maka, dia mengusulkan anggaran yang akan digunakan untuk membuat pulau kucing dialihkan untuk membangun 15 puskeswan yang diwajibkan peraturan yang berlaku dengan prioritas di kecamatan-kecamatan yang kepadatan hewannya tinggi.
Tak hanya itu, dia juga berharap anggaran untuk pulau kucing juga dapat digunakan untuk memperbanyak sterilisasi kucing jalanan di Jakarta.
“Solusi jangka panjang pengendalian kucing di suatu wilayah adalah sterilisasi, bukan relokasi,” bebernya.
“Kucing adalah hewan teritorial. Wilayah yang kucingnya direlokasi ke tempat lain dalam waktu singkat akan diisi oleh kucing pendatang lainnya,” sambungnya.
Baca Juga: Golkar Ikut Bahagia: Mungkin Bu Mega Punya Kesempatan Nasihati Gibran
Kesehatan hewan berkaitan erat dengan kesehatan manusia. Karena itu, sterilisasi dan vaksinasi rabies untuk kucing jalanan harus diutamakan untuk menjamin kesehatan di lingkungan tersebut ketimbang anggarannya digunakan untuk membuat wisata pulau tematik kucing.
Selain itu, Francine menyayangkan Pemprov DKI Jakarta yang telah memasukkan wisata pulau tematik kucing ini dalam Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2025-2029.
"Infonya pulau kucing masih taraf kajian, tapi mengapa sudah masuk sebagai rencana pembangunan dalam Rancangan Akhir RPJMD? Sementara pembuatan puskeswan yang menjadi kewajiban malah belum diselesaikan dan belum masuk dalam RPJMD? Padahal penambahan 15 puskeswan ini salah satu janji kampanye Pak Pramono," tanyanya.
Francine menggarisbawahi kembali posisi Pulau Tidung Kecil sebagai wilayah konservasi perairan dan kawasan strategis provinsi dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup berdasarkan Peraturan Perda DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2024 yang mengatur Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) hingga tahun 2044.
“Jika sejumlah besar kucing direlokasi ke sana, mereka akan menjadi predator yang invasif dan dapat merusak ekosistem di wilayah Pulau Tidung Kecil yang diamanatkan menjadi pusat konservasi berdasarkan Perda RTRW,” ingatnya.
Francine mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta bahwa usulannya agar Jakarta memiliki Rumah Sakit Hewan (RSH) milik daerah sudah masuk ke dalam Rancangan Akhir RPJMD DKI Jakarta 2025-2029 namun belum disebutkan indikatornya.
Berita Terkait
-
Bela Gibran? Golkar soal Usulan Pemakzulan di MPR-DPR: Mas Wapres Belum Langgar Hukum
-
Masih Dendam ke Jokowi? Analis Sebut Wajar Megawati Cueki Gibran: Artinya Memang Tak Suka
-
Dorong MPR-DPR Lengserkan Gibran, PDIP Angkat Topi ke Fachrul Razi dkk: Patut Diapresiasi, karena...
-
Diri di Belakang Megawati, Rocky Gerung Sebut Gibran Canggung: Wapres Kehilangan Marwah karena...
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Rocky Gerung Singgung Skenario Pengganti Gibran: Semua Tergantung PDIP
-
Keluarga Ungkap Penyebab Icang Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Pengamat Sarankan Prabowo Kumpulkan Menteri Pasca Kericuhan: Evaluasi Loyalitas, Jangan ABS
-
Maulid Nabi Berakhir Duka: Mengenal Tradisi Warga Bogor yang Tercoreng Tragedi Runtuhnya Mushola
-
Ada Biaya Siluman Demi Kuota Tambahan Haji 2024? KPK Kuliti Dugaan Permainan Lewati Antrean Panjang
-
Hotman Paris Pasang Badan untuk Nadiem! Ini Hubungan Masa Lalunya dengan Nono Makarim
-
Amien Rais Makin Pedas: Jokowi dan 'Ternaknya' Bikin Dagelan Politik Soal Ijazah UGM!
-
Pengamat Pertanyakan Urgensi Tunjangan Perumahan DPRD DKI: Mereka Kan Rumahnya di Jakarta
-
Kronologi Encuy 'Preman Pensiun' Ditemukan Tewas, Istri Histeris Lihat Suami Tergantung Kain Sarung
-
Pergi Mengaji untuk Menyambut Maulid, Pulang Tanpa Nyawa: Kisah Pilu di Balik Tragedi Mushola Ciomas