Suara.com - Anggota Komisi VIII DPR fraksi PKB, Maman Imanulhaq menilai pembentukam Panitia Khusus atau Pansus terkait permasalahan Haji 2025 tak perlu dilakukan.
Maman mengatakan, yang seharusnya dilakukan terhadap pemasalahan haji yang terjadi adalah menguatkan diplomasi.
"Saya rasa enggak usah pansus kalau ini. Yang terbaik itu adalah memperkuat diplomasi haji kita lewat badan haji nanti sehingga betul-betul kita harus tau apa yang dimaui Arab Saudi terutama, di bawah progresifitasnya MBS," kata Maman di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/6/2025), sembari menyebut inisial Putra Mahkota sekaligus pemimpin de facto Arab Saudi, Muhammad bin Salman.
Ia mengatakan, terkait pemasalahan haji yang terjadi tahun ini karena negara Indonesia belum siap terhadap sistem digitalisasi yang dilakukan Arab Saudi.
"Sehingga seluruh fasilitasnya pakai standar destinasi pariwisata dunia, seperti itu. Itu yang harus dipahami. Nah jangan-jangan orang kita masih berfikir Arab Saudi masih jaman jahiliah, sementara ternyata mereka lebih maju, kitanya yang belum siap," katanya.
"Bukan hanya kita, negara-negara lain. Jadi, hanya Indonesia yang bisa memenuhi kuota 221 ribu, yang lain dikasih kuota se-anu, itu ada 20-30 persen justru tidak terpenuhi," sambungnya.
Namun ia mengatakan, ada satu sisi yang harus diapresiasi yakni 17 ribu haji khusus dan sisanya reguler dari Indonesia yang penuhi kuota haji.
"Walaupun Nanti di revisi UU Haji saya ingin pemisahan reguler, lalu haji khusus itu dihilangkan saja. Kita ikuti Malaysia dengan cara mana yang disubsidi 40 persen, mana yang disubsidi 20 persen, mana yang tidak disubsidi sama sekali," katanya.
"Nah dengan itulah sebenarnya ketika kita dapat kuota 10 ribu di masa yang lalu, jangan diberikan ke reguler, gak siap. Berikan aja ke yang non subsidi. Itu yang sedang kami usulkan. Gak tau apakah diterima atau tidak usulannya," sambungnya.
Baca Juga: Bandara Internasional Taif Masuk Peta Bisnis Haji Indonesia, Buka Peluang Investasi Layanan
Sebelumnya, Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR Muslim Ayub mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk mengevaluasi penyelenggaraan Haji 2025.
Usulan tersebut muncul usai banyaknya keluhan dari jemaah Indonesia, khususnya terkait layanan katering, akomodasi, hingga transportasi selama pelaksanaan puncak ibadah haji.
"Kalau kita runut dari perjalanan Mekah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina, banyak kekecewaan dari jemaah yang kami dapatkan," kata Muslim dikutip dari keterangannya di Mekkah, Selasa (10/6/2025).
Ia mengatakan, banyak jemaah sempat terlantar hingga berjam-jam, bahkan ada yang menghabiskan waktu satu hari penuh di dalam kendaraan tanpa kejelasan.
Hal itu, kata dia, telah menimbulkan berbagai macam reaksi ketidakpuasan dan tak boleh terjadi di penyelenggaraan Haji tahun berikutnya.
"Ketidakbecusan penyelenggara ini sangat terlihat. Karena itu, kami di DPR sebagai pengawas, bertanggung jawab melakukan evaluasi menyeluruh. Rencananya, kami akan mengusulkan pembentukan Pansus Haji di DPR," katanya.
Berita Terkait
-
Banyak Masalah Katering hingga Transportasi, DPR Usul Pembentukan Pansus Haji 2025
-
PKB soal Penyelenggaraan Haji 2025: Lebih Tertib, tapi Perlu Evaluasi
-
Legislator PKB soal Polemik Tambang Nikel di Raja Ampat: Cabut IUP dan Harus Ditutup Permanen!
-
Pemerintah Batal Beri Diskon Tarif Listrik, Legislator PKB: Jangan Umbar Janji, Ujung-ujungnya Batal
-
KPK Usulkan Dana Bantuan Parpol Naik, Legislator PKB Setuju dengan Syarat
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Asrama Mahasiswa Aceh di Tembalang Mendadak Haru Biru, Haji Suryo dan Slank Bawa Bantuan
-
Prabowo Sindir Pejabat 'Wisata Bencana': Jangan Datang Hanya untuk Foto-foto!
-
350 Kios Hangus, Pengelola Pasar Kramat Jati Siapkan Relokasi Sementara Lewat Sistem Undian
-
Waspada Banjir Rob, Pesisir Jakarta Terancam Sepekan ke Depan
-
Roy Suryo Tunjukkan Kejanggalan 'Mecothot' Ijazah Jokowi: 99,9 Persen Palsu!
-
Saat Bendera Putih Berkibar di Aceh, Peneliti UGM Kritik Pemerintah Tak Belajar Hadapi Bencana
-
Roy Suryo Bawa Ijazah UGM Asli ke Polda Metro, Klaim Punya Jokowi Tidak Presisi
-
350 Kios Pasar Induk Kramat Jati Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp10 Miliar
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
7 Siswa Korban Insiden Mobil MBG di SDN 01 Kalibaru Kembali Sekolah, Polisi Beri Trauma Healing