Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, turut menyoroti kasus hilangnya Handphone jenis iPhone milik penumpang di kabin pesawat Garuda Indonesia.
Menurutnya, insiden ini bukan sekadar soal kehilangan barang, tapi mengindikasikan rusaknya budaya kerja di tubuh maskapai pelat merah tersebut.
“Ini bukan cuma soal HP hilang. Kalau benar iPhone itu terlacak di hotel tempat kru menginap lalu dibuang, itu artinya budaya kerja di Garuda sudah sangat kronis. Sudah seperti kanker, bukan cuma keuangan yang terus rugi, tapi integritas SDM-nya juga bermasalah,” kata Mufti Anam kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).
Seperti diberitakan, kasus hilangnya iPhone milik penumpang pesawat Garuda Indonesia viral di media sosial.
Dalam unggahannya, penumpang atas nama Michael Tjendara menyebut iPhonenya dicuri saat melakukan penerbangan Garuda GA716 rute Jakarta-Melbourne, Jumat (6/6).
Ia mengatakan bahwa iPhone-nya hilang di dalam pesawat yang diletakan di kantong kursi.
Michael mengaku langsung melaporkan kejadian ponsel hilang ke petugas Garuda, namun handphone-nya tak kunjung ditemukan.
Ia kemudian mencoba melacak keberadaan ponsel tersebut melalui aplikasi, dan iPhone miliknya terlacak berada di hotel yang berada di 9 Riverside Quay, Southbank.
Sesampainya di lokasi tersebut, Michael menuturkan bahwa ada 20 orang crew Garuda GA716 yang menginap.
Baca Juga: Daftar iPhone yang Kebagian iOS 26, Pengguna XR dan XS Pasti Iri
Ia mengaku mendapat informasi itu dari petugas hotel. Tak lama, pihak Garuda melakukan penggeledahan ke beberapa kamar crew. Kemudian, setelah menggeledah beberapa kamar, pihak Garuda memerintahkan crew untuk keluar hotel.
Namun, saat Michael mencoba melacak kembali handphone miliknya setelah crew Garuda di hotel itu keluar, 10 menit kemudian iPhone miliknya justru sudah berpindah lokasi ke Yarra River di Southbank Promenade, yang jaraknya 100 meter dari hotel.
Merespons hal itu, Mufti pun menyayangkan kejadian tersebut dan menilai kru maskapai Garuda Indonesia telah gagal menjaga kepercayaan penumpangnya.
"Penumpang bukan saja kehilangan barang namun juga kehilangan rasa aman dan kepercayaan di tempat yang seharusnya menjaga penumpangnya," tegasnya.
Lebih lanjut, Mufti juga mengkritik PT Garuda Indonesia yang terus-menerus menerima suntikan dana dari pemerintah. Baik melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) maupun dari holding Danantara, namun tak kunjung menunjukkan perbaikan signifikan.
“Kita bicara soal kepercayaan publik. Bagaimana masyarakat bisa percaya Garuda bisa bangkit, kalau integritas SDM-nya saja dipertanyakan? Pemerintah dan Danantara katanya sudah menyuntikkan dana hingga puluhan triliun. Tapi untuk urusan dasar seperti keamanan barang penumpang saja, Garuda gagal,” paparnya.
Ia menegaskan, seharusnya Garuda tak hanya fokus pada restrukturisasi keuangan semata tapi juga melakukan perombakan total terhadap kultur kerja dan manajemen internal mereka.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi HP Android dengan Fitur Live Photos, Serasa Pakai iPhone!
-
Viral! iPhone Raib di Garuda, Terdeteksi di Hotel Kru: Kini Dibebastugaskan!
-
4 Fitur Unggulan iOS 26, dari Tampilan Liquid Glass hingga Terjemahan Langsung saat Video Call
-
7 iPhone Terbaik yang Kebagian iOS 26: Cek Harga Terbaru dan Fitur Unggulannya!
-
Daftar iPhone yang Kebagian iOS 26, Pengguna XR dan XS Pasti Iri
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur