Suara.com - Soal upaya pemakzulan terhadap Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka makin hari makin hangat diperbincangkan publik. Bahkan, pengamat politik, Ray Rangkuti terlibat bersitegang dengan Sekjen Gibranku, Pangeran Mangkubumi dalam sebuah acara diskusi TV, belum lama ini. Debat panas antara pendukung Gibran dan Ray Rangkuti juga mencuat dalam sebuah potongan video yang beredar di media sosial.
Debat panas itu terjadi setelah Pangeran menduga ada orkestrasi di balik upaya pemakzulan terhadap Wapres Gibran.
"Saya ingin masuk ke dalam konteks polemik pemakzulan terhadap Mas Gibran ini. Saya menduga bahwa polemik ini ada yang mengorkestrasikannya," ungkapnya dikutip dari cuplikan video yang dibagikan ulang akun X, @NanaTasyana pada Kamis (12/6/2025).
"Bahwa siapa orkestratornya tentu bisa kita perdebatkan dan kita bisa bahas dalam forum-forum yang lebih analitik, lebih strategik, dan lebih panjang," sambungnya.
Tiba-tiba, Ray Rangkuti menyela ucapan Sekjen Gibranku ketika sedang berbicara. Bahkan, Direktur Eksekutif Lingkar Madani itu juga meledek argumentasi yang disampaikan kelompok muda pendukung Gibran itu kosong.
"Ini masuk poin yang disebut kosong tadi nih," sindir Ray Rangkuti.
Tak terima dengan sindiran itu, Pangeran Mangkubumi menyindir balik Ray Rangkuti.
"Enggak gitu, Bang. Abang, saya enggak pernah menyela abang. Abang yang kosong.
"Hehehe, oke," sahut Ray Rangkuti sembari tertawa.
Baca Juga: Cegah Koruptor Lolos di Pengadilan, Prabowo Mau Sunat Anggaran TNI-Polri Demi Naikkan Gaji Hakim?
Alih-alih melanjutkan pembicaran soal tema diskusi terkait masalah pemakzulan Gibran, Pangeran Mangkubumi dan Ray Rangkuti kembali terlibat saling ledek.
"Abang menontonkan sebuah contoh yang buruk sebagai seorang senior. Jangan gitu, Bang. Malu Abang. Udah tua gini, Bang. Biarkan saya bicara dulu, Bang," ujar Pangeran Mangkubumi.
"Bukan Abang merasa sebagai senior, merasa paling benar. Enggak semua. Bang, begini, Bang," imbuhnya.
Di tengah perdebatan panas itu, pendukung Gibran itu kena skakmat oleh Ray Rangkuti yang disebut-sebut anak muda pendukung dinasti politik.
"Lebih malu kalau mendukung orang yang berkuasa dari proses yang dinastik, gitu lho. Itu jauh lebih memalukan. Sebagai anak muda justru menolak praktik-praktik dinasti politik terjadi di republik ini. Kenapa itu harus ditolak? Karena tidak ada manfaatnya bangsa ini yang namanya dinasti politik. Gibran itu proses dari dinasti politik," beber Ray Rangkuti.
Lebih lanjut, Ray Rangkuti justru merasa heran dengan anak-anak muda seperti Pangeran Mangkubumi yang mestinya berani menyuarakan soal adanya dugaan pelanggaran etik terkait terpilihnya Gibran sebagai wapres.
Tag
Berita Terkait
-
Kepergok Nebeng Patwal saat Kejebak Macet, Dedi Mulyadi Kena Sentil: Awas Kena E-Tilang
-
Jokowi Acuhkan PPP karena Ongkosnya Mahal? Rocky Gerung Ungkap Nasib PSI jadi Partai Oligarki
-
Gesture Melotot Letkol Teddy ke Bahlil soal Tambang Raja Ampat Bikin Salfok! Netizen Penuh Curiga
-
Rocky Gerung Bongkar Motif Jokowi Pilih PSI: Politisi yang Sudah Ketagihan Kekuasaan
-
Imbas Prabowo dan Megawati Makin Lengket: Gibran Terancam jadi Wapres Seremonial?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Salurkan 125 Ribu Pakaian Reject ke Sumatera, Mendagri: Daripada Menumpuk di Gudang dan Rusak
-
BNI Gelar RUPSLB, Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026
-
Babak Baru Dimulai, Atalia Praratya Siap Hadapi Ridwan Kamil di Sidang Cerai Perdana
-
Kencang Penolakan PAW Anggota DPRD Waropen, Politisi Muda Papua: Ini Cederai Demokrasi
-
Ibu Nadiem Doakan Anaknya Sembuh Agar Bisa Buktikan Tak Bersalah dalam Sidang Kasus Chromebook
-
Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik untuk Libur Nataru
-
Jaksa Ungkap Nadiem Makarim Dapat Rp809 Miliar dari Pengadaan Chromebook
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember