Suara.com - Peluang terbentuknya poros kekuasaan baru jika PDI Perjuangan merapat ke pemerintahan Prabowo Subianto dinilai akan membuat posisi Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, makin lemah secara politik.
Pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman, Ahmad Sabiq, menilai bahwa bergabungnya PDIP secara resmi ke dalam pemerintah akan menciptakan kekuatan politik yang sangat solid. Dalam konfigurasi ini, Prabowo bisa jadi tidak lagi membutuhkan dukungan struktural dari mantan presiden Joko Widodo.
"Dia (Prabowo) sudah sangat cukup dari sisi dukungan politik yang sangat kuat dan signifikan. Dalam situasi ini, Gibran tetap akan dipertahankan karena secara konstitusional sebagai wapres," beber Ahmad Sabiq kepada Suara.com, saat dihubungi pada Selasa (10/6/2025).
Ia menambahkan, meski secara konstitusional Gibran tetap menjabat sebagai wakil presiden, pengaruhnya terhadap arah kebijakan negara berpotensi sangat terbatas.
"Pengaruhnya akan sangat minim dalam kebijakan. Dia (Gibran) akan dipertahankan sebagai figur seremonial, daripada figur strategis," imbuh Sabiq.
Lebih lanjut, menurutnya, kemungkinan Gibran untuk membangun kekuatan politik sendiri, baik melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) maupun dengan mengambil alih partai lain, juga dipenuhi tantangan besar.
Kondisi seperti itu dinilai cukup membingungkan bagi Gibran dan ayahnya Jokowi bila ingin bisa bertahan dalam politik nasional dengan kekuatan partai besar.
"Karena PSI bagaimana pun tidak signifikan di parlemen juga pemerintahan dan gressroot juga tidak kuat. Kalau mau mengambil alih partai, itu juga agak sulit," jelasnya.
Ia mencontohkan upaya yang dulu sempat digadang-gadang soal Jokowi atau pun Gibran akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dalam kondisi saat ini, menurut Sabiq, hal itu dinilainya tak lagi realistis.
Baca Juga: Gonjang-ganjing Kabinet Prabowo, Erick Thohir dan Bahlil Diprediksi jadi Sasaran Empuk Reshuffle
"Sekarang nampaknya tidak lagi mudah ketika Jokowi tidak lagi presiden. Apalagi Bahlil dan Golkar secara umum akan lebih mendekat ke penguasa yang definitif daripada ke Jokowi yang sudah tidak lagi berkuasa," tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, posisi Gibran disebutnya dilematis di mana secara jabatan resmi berada di lingkaran inti kekuasaan, namun tanpa basis kekuatan politik yang cukup besar dan terkonsolidasi.
Pertemuan 'Mesra' hingga Utus Anak Buah
Diketahui, hubungan Prabowo dan Megawati makin 'mesra' karena kedua tokoh politik itu intens bertemu. Terakhir Prabowo mengundang Megawati saat peringatan Hari Ulang Tahun Pancasila pada Minggi, 1 Juni 2025. Dalam acara kenegaraan itu, Prabowo juga berkali-kali memuji Megawati.
Salah satunya, ketika Prabowo memuji Megawati berhasil melakukan diet untuk menurunkan berat badannya.
"Ibu agak kurus Bu, waduh luar biasa. Ibu kurus," ujar Prabowo, Senin (2/6/2025).
Berita Terkait
-
Susi Pudjiastuti Beri Warning, Prabowo Auto Ditantang Cabut Izin PT GAG: Mana Berani Dia!
-
Murka, Feri Amsari Kuliti Borok Bahlil soal IUP Nikel Raja Ampat: Dia Mau Lari dari Tanggung Jawab!
-
Ucapan Jokowi Terpatahkan! Gibran Ternyata Bisa Dimakzulkan Tanpa Harus Sepaket dengan Prabowo
-
Seret Nama Jokowi, Rocky Gerung soal Pemakzulan Gibran: Bukan Proses Berbahaya
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu