Suara.com - Sejumlah mahasiswa peserta aksi peringatan Hari Buruh atau May Day 2025 melaporkan dugaan kekerasan dan pelecehan seksual ke Bareskrim dan Propam Polri.
Dalam laporannya, mereka di dampingi oleh Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD).
Adapun, pelapor merupakan mereka yang sebelumnya ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka oleh Polda Metro Jaya.
Wakil Koordinator Kontras, Andrie Yunus, menjelaskan laporan ini dilakukan terkait banyaknya peristiwa serupa yang terjadi, namun tak pernah ditindak.
Sejumlah tindakan kekerasan yang sempat terjadi namun tidak pernah terselesaikan di antaranya aksi penembakan 21-22 Mei 1998, reformasi di korupsi 2019, Omnibus Law 2020, dan peringatan darurat.
"Kami tidak ingin kasus-kasus kekerasan yang menimpa warga negara berulang kembali,” ujar Andrie, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/6/2025).
“Oleh karena itu kami ajukan pelaporan kami yang menjadi hak konstitusional kami agar kemudian ada penghukuman terhadap para polisi-polisi yang melakukan kekerasan," kata dia.
Andrie menyebut, kekerasan tersebut akan menjadi impunitas jika tidak ditindak secara tegas.
Andrie menyebut, dengan adanya laporan ini, Polri seharusnya berbenah diri. Terlebih, pada 1 Juli nanti usia Polri genap berusia 79 tahun.
Baca Juga: Glowing Worker: Apresiasi Manis di Hari Buruh untuk Para Pekerja Hebat
"Jika terjadi impunitas, maka akan ada kemungkinan keberulangan peristiwa serupa. Tentu kekerasan pada Mei Day tahun ini, bukan yang pertama, masih banyak sekali kasus-kasus yang saat ini belum terselesaikan," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang peserta aksi peringatan Hari Buruh, Cho Yong Gi mengaku sempat mendapat mendapat kekerasan.
Saat itu, ia sempat diinjak di bagian leher oleh aparat. Ia juga sempat diseret ke Polda Metro Jaya oleh aparat kepolisian.
"Kami tidak akan diam dengan dugaan kekerasan dan penganyian yang terjadi di penangkapan sewenang-wenang saat May Day," ungkapnya.
Dalam pelaporannya, lanjut Cho Yong Gi, pihaknya menyertakan sejumlah alat bukyi berupa video tentang kekerasan yang diterimanya.
Ia berharap para mahasiswa di daerah lain berani untuk melaporkan kekerasan yang terjadi.
Berita Terkait
-
Laporkan Balik Kekerasan saat Aksi May Day, Tim Medis Wanita Ngaku Hampir Ditelanjangi Aparat
-
Kisah Tragis Mahasiswa UI Cho Yong Gi: Jadi Tim Medis May Day 2025, Disiksa dan Jadi Tersangka
-
Menakar Janji Prabowo Hapus Sistem Outsourcing
-
Pertamina Turut Rayakan Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional 2025
-
Ricuh May Day Semarang: Polisi Serang Massa, Mahasiswa Sandera Intel, Jurnalis Dipukul
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang