"Ini yang dirasakan warga Palestina bertahun-tahun. Belum seberapa, ya, Zionis," tulis seorang pengguna media sosial.
"Yang kalian rasakan sekarang hanyalah sebagian kecil dari penderitaan warga Gaza dan Tepi Barat. Selamat datang di kenyataan yang selama ini kalian abaikan," kata warganet lainnya.
Konflik antara dua negara Timur Tengah ini merupakan eskalasi dari ketegangan panjang antara Israel dan Iran.
Ketegangan meningkat drastis sejak awal 2024 dan mencapai puncaknya pada pertengahan Juni 2025.
Pada 13 Juni 2025, Israel meluncurkan serangan udara ke Iran dalam operasi militer yang diberi nama Operation Rising Lion.
Target serangan mencakup beberapa fasilitas penting di Teheran, termasuk lokasi yang dicurigai sebagai fasilitas nuklir dan militer.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel pada 13 dan 14 Juni.
Serangan rudal menghantam berbagai kota besar dan menyebabkan kerusakan infrastruktur serta korban jiwa di kedua belah pihak.
Tidak berhenti di situ, konflik berlanjut hingga 19 Juni, dengan Israel meluncurkan serangan udara ke fasilitas nuklir Arak di Iran.
Baca Juga: Rusia: Israel Harus Hentikan Serangan ke Situs Nuklir Iran
Iran merespons dengan meluncurkan rudal balistik yang menghantam gedung bursa efek di Tel Aviv.
Disebutkan bahwa rumah sakit di Israel bagian selatan juga terkan rudal, menambah panjang daftar korban dan kerusakan.
Reaksi dunia terhadap konflik bersenjata antara Iran dan Israel pun sangat beragam.
Dari Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan kekhawatiran yang mendalam mengenai eskalasi konflik antara dua negara tersebut.
Presiden ke-6 Republik Indonesia itu menegaskan bahwa situasi di Timur Tengah saat ini semakin berbahaya.
SBY memperingatkan bahwa jika perang Iran-Israel menjadi tidak terkendali, dunia benar-benar berada di ambang malapetaka.
Berita Terkait
-
Rusia: Israel Harus Hentikan Serangan ke Situs Nuklir Iran
-
Perang Iran-Israel Bikin Emas Jadi Primadona? Ini Kata Ahli dan Pilihan Investasi Lainnya
-
Rudal Iran Hantam Kelab Khusus Gay di Tel Aviv, Sisakan Bendera Pelangi
-
Siap-siap Harga BBM-Sembako Melonjak, Ini Dampak Ngeri Perang Iran-Israel ke Indonesia
-
10 Negara Adidaya Militer: Siapa Saja Penguasa Langit, Darat dan Laut Selain Iran dan Israel?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank